Listrik Indonesia | Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eniya Listiani Dewi mengungkapkan peran aktif Indonesia dalam forum energi bersih global, khususnya Clean Energy Ministerial (CEM). Hal tersebut ia sampaikan pada Agenda CEM Senior Officials Meeting (SOM) and Mission Innovation (MI) Annual Gathering di Bali, Rabu (15/05/2024).
"Kita telah berpartisipasi aktif dalam alur kerja dan kegiatan CEM. Misalnya saja dalam mendorong penerapan efisiensi energi di dunia industri melalui Energy Management Leadership Award yang telah berhasil diraih oleh Indonesia selama 5 tahun terakhir," ungkap Eniya.
Eniya percaya bahwa CEM adalah platform yang tepat bagi Indonesia untuk lebih memperkuat upaya transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Ia berharap CEM mampu menjadi ruang diskusi pandangan-pandangan yang relevan untuk menarik investasi.
"Forum CEM dan MI akan menciptakan platform bagi para Menteri untuk bertemu dengan lembaga pembiayaan dan bank multilateral guna mendorong proyek energi bersih yang lebih ambisius," tambahnya.
Mewakili Menteri ESDM, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menyampaikan bahwa kolaborasi internasional menjadi kunci utama dalam mempercepat transisi energi global menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
"Indonesia dan Australia berperan penting sebagai tuan rumah dalam menyelenggarakan pertemuan ini sebagai persiapan untuk pertemuan menteri yang lebih besar dalam rangka mempercepat transisi energi bersih," ungkapnya.
Dadan mengungkapkan pentingnya meningkatkan platform dan mekanisme yang ada, mendorong investasi khususnya untuk pengembangan kapasitas di negara-negara berkembang dan memastikan arsitektur energi berkelanjutan yang inklusif di tingkat global.
Pertemuan CEM dan MI adalah titik awal dari sebuah era baru dalam transisi energi bersih dengan melibatkan semua lapisan masyarakat dan lintas negara.
"Kemitraan adalah pilar penting dalam transisi energi. Tidak ada transisi tanpa kerja sama dan interkoneksi internasional. Tidak ada keamanan tanpa interkonektivitas. Tidak ada keberhasilan tanpa akses energi universal," ujarnya.