Menjaga Keandalan Listrik dan Mutu Pelayanan Melalui Teknologi Digital

Menjaga Keandalan Listrik dan Mutu Pelayanan Melalui Teknologi Digital
Dok. Listrik Indonesia

Listrik Indonesia | Inovasi teknologi diyakini menjadi salah satu faktor kunci pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT). Keberhasilan pengembangan EBT, salah satunya sangat bergantung pada inovasi dan kemajuan teknologi, seperti yang dimiliki PT Huawei Tech Investment.

Memiliki platform yang sama dalam upaya mendorong penggunaan EBT di Indonesia, Majalah Listrik Indonesia dalam puncak acara peringatan hari jadinya yang ke-15 Tahun melalui gelaran Penghargaan Listrik Indonesia 2024 memberikan predikat “The Most Innovative Company for Renewable Energy Solutions” untuk kategori Company that Supports The Energy Transition di Indonesia kepada PT Huawei Tech Investment. 

Penghargaan ini diterima langsung  oleh Jin Song, Director of Indonesia Digital Power Business Department PT Huawei Tech Investment yang diberikan oleh Prof. Dr. Eng, Eniya Listiani Dewi, B. Eng, M. Eng, IPU, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), Direktorat Jenderal EBTKE, Kementerian ESDM RI, di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Kamis (2/5/2024).

PT Huawei Tech Investment melalui Sidang Redaksi bersama Dewan Pakar Majalah Listrik Indonesia dinilai memiliki kriteria yang dijadikan landasan pemberian penghargaan ini. Diantaranya adalah terkait dengan kinerja perusahaan, inovasi yang dilakukan, kepedulian terhadap lingkungan, pelayanan, dan juga tentunya menyangkut reputasi perusahaan. Kelima kriteria ini menjadi pegangan dalam menentukan Penghargaan Listrik Indonesia 2024.

Teknologi Digital EBT 

Pengembangkan EBT membutuhkan investasi dalam jumlah besar, tetapi kemajuan teknologi akan memungkinkan EBT menjadi lebih terjangkau dan lebih ekonomis. Selain itu, keberhasilan pengembangan EBT akan merangsang pembangunan ekonomi.

Secara global, kemajuan digitalisasi dan teknologi di sektor energi mendorong proses transisi energi menjadi lebih pesat. Inovasi teknologi akan membuat pasokan listrik dapat disuplai dengan 100% energi terbarukan di pertengahan abad ini menjadi skenario yang memungkinkan. Kemajuan ini juga telah mendorong perubahan dalam cara perusahaan listrik menjalankan bisnis mereka.

Transisi energi menjadi salah satu solusi dalam menjawab tantangan ketahanan dan kemandirian energi nasional. Kehadiran digitalisasi teknologi dan pemanfaatan energi bersih diyakini pemerintah sebagai salah satu faktor pendorong transisi energi terutama dalam menjaga stabilitas sistem kelistrikan dan mengakomodir peningkatan variabel energi bersih.

PT Huawei Tech Investment, sebagai salah satu  perusahaan multinasional asal Tiongkok yang bergerak di bidang peralatan, pelayanan jaringan dan telekomunikasi berkantor pusat di Shenzhen, Guangdong, China, terus berkomitmen mendukung transisi energi secara global, termasuk di Indonesia melalui produk dan teknologi digital berbasis internet di sektor ketenagalistrikan.

Kolaborasi Proyek JIC

Salah satu komitmen yang ditunjukan PT Huawei Tech Investment dalam mendukung pengembangan teknologi ketenagalistrikan berbasis ICT di Indonesia, melakukan kolaborasi dengan PT PLN (Persero). PLN bersama PT Huawei Tech Investment berkolaborasi dalam proyek Joint Innovation Center (JIC), yang akan menjadi salah satu fondasi pengembangan teknologi ICT di bidang ketenagalistrikan.

Kemajuan dan inovasi yang dilakukan JIC dalam merespons kebutuhan digitalisasi yang dihadapi PLN semenjak peresmiannya pada November 2023 lalu, menjadi tonggak sejarah bagaimana komunitas global bersatu memerangi krisis perubahan iklim.

JIC ini dimaksudkan untuk memetakan setiap tantangan teknis, strategis, operasional dan juga investasi. Dengan cara demikian, setiap tantangan dapat diatasi, dapat dimitigasi, dan dapat dikelola agar terus maju dan mencapai misi transisi energi di Indonesia.

JIC telah memberikan kontribusi yang signifikan dengan keberhasilan beberapa pilot project PLN. Antara lain, teknologi IoT dalam jaringan distribusi yang disebut Intelligence Distribution Solution (IDS) dipadukan dengan One Fiber Multi-Services (1FMS).

Ke depannya JIC juga akan melakukan pengembangan smart inspection jaringan transmisi, operasi jaringan digital, dan peningkatan SDM yang menguasai teknologi terbaru. Keberadaan JIC juga akan mendukung skema Accelerated Renewable Energy Development (ARED) dalam rangka mempercepat transisi energi melalui pembangunan sistem kelistrikan andal yang dilengkapi smart grid untuk mengintegrasikan sistem pembangkitan, transmisi, distribusi dan layanan pelanggan. (***)

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Digitalisasi

Index

Berita Lainnya

Index