Matangkan Pengelolaan Energi, DEN Terima Audiensi Provinsi Shanxi

Matangkan Pengelolaan Energi, DEN Terima Audiensi Provinsi Shanxi
DEN Terima Audiensi dari Department of Natural Resources of Shanxi Province. (Dok: DEN RI)

Listrik Indonesia | Dewan Energi Nasional (DEN) menyambut audiensi dari Department of Natural Resources of Shanxi Province di Jakarta pada Selasa (21/05/2024). 

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Anggota DEN, Agus Pramono dan Agus Puji Prasetyono, bersama dengan Director General Department of Natural Resources of Shanxi Province, Yao Qinglin, serta Kepala Biro Fasilitasi Kebijakan Energi dan Persidangan, Yunus Saefulhak.

Dalam paparannya, Agus Pramono menjelaskan tujuan dan arah kebijakan energi nasional, yang bertujuan untuk mencapai pengelolaan energi yang adil, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan. Ini semua dilakukan dalam rangka mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional yang berlandaskan kedaulatan energi serta nilai ekonomi yang berkeadilan.

Salah satu tugas utama DEN adalah merancang dan merumuskan Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang akan ditetapkan oleh pemerintah dengan persetujuan DPR. 

“RPP KEN sedang dalam tahap harmonisasi dengan Kementerian Hukum dan HAM. Kebijakan energi ini nantinya juga akan diperdalam melalui policy paper,” ungkapnya.

Agus Puji Prasetyono menambahkan bahwa RPP KEN bertujuan untuk mewujudkan ketahanan energi yang tangguh dengan menjaga keamanan pasokan dan keterjangkauan harga energi. 

Selain itu, kebijakan ini juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi secara rasional demi mencapai target Human Development Index (HDI) dan ekonomi tinggi sebagai negara maju, serta untuk mewujudkan dekarbonisasi dan transisi energi guna mencapai puncak emisi sebelum 2045 dan emisi nol bersih pada tahun 2060.

Director General Department of Natural Resources of Shanxi Province, Yao Qinglin menyampaikan bahwa Shanxi adalah salah satu daerah penghasil batubara, emas, dan bauksit terbesar di China. Namun, Pemerintah China juga berkomitmen terhadap penurunan emisi global dengan menerapkan teknologi batubara bersih seperti CCS/CCUS dan IGCC pada PLTU dan industri peningkatan nilai tambah batubara.

Agus Pramono menyatakan bahwa dalam skenario transisi energi di Indonesia, batubara masih memiliki peran signifikan. 

“Batubara hingga saat ini masih berperan kuat untuk menjaga harga listrik tetap murah dan terjangkau. Batubara juga masih berperan sebagai base load atau mengamankan pasokan listrik," katanya.

Sebagai penutup, kedua pihak berharap dapat menjalin kerja sama lebih lanjut dan melakukan studi banding dengan Provinsi Shanxi terkait gasifikasi batubara dan teknologi CCS/CCUS pada PLTU batubara. Kerjasama ini diharapkan dapat mendukung upaya penurunan emisi dan pengembangan energi yang berkelanjutan di masa mendatang.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Dewan Energi Nasional

Index

Berita Lainnya

Index