Listrik Indonesia | Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Eri Purnomohadi pimpin kunjungan kerja DEN ke Pressure Reduction System (PRS) PT. PGN dan rumah pelanggan di Kab. Sleman, Yogyakarta. Kunker tersebut dihadiri oleh Anggota DEN, Agus Pramono, As Natio Lasman, Yusra Khan dan Dina Nurul Fitria, selain itu turut hadir Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi, KESDM Laode Sulaeman, Direktur Sales & Operasi PT. PGN, Ratih Esti Prihatini, Koordinator Tarif dan Harga Gas Bumi, BPH Migas, Idham Baridwan serta Kepala Bidang ESDM, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan ESDM Yogyakarta, Yustina Ekawati.
Mengawali kegiatan, Eri Purnomohadi menyampaikan tujuan kunker ini adalah untuk menginventarisasi isu, tantangan dan permasalahan lintas sektoral dalam pembangunan jargas rumah tangga, serta mendapatkan masukan dari para stakeholder terkait dengan langkah-langkah strategis dalam upaya peningkatan pemanfaatan gas bumi untuk sektor rumah tangga.
Dalam rangka implementasi RUEN khususnya pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga dan industri sesuai pasal 12 ayat (2) UU 30/2007 tentang Energi bahwa DEN bertugas mengawasi pelaksanaan kebijakan di bidang energi yang bersifat lintas sektoral khususnya pengawasan Matrik Program RUEN. Sesuai Matrik Program RUEN Pemerintah akan membangun jargas kota bagi 4,7 juta sambungan rumah tangga pada tahun 2025, maka diperlukan langkah-langkah strategis dalam mempercepat pembangunan jargas kota.
“Pembangunan jargas bertujuan memberikan akses energi kepada masyarakat, menghemat biaya bahan bakar untuk memasak, membantu ekonomi masyarakat menuju ekonomi masyarakat mandiri dan ramah lingkungan, serta mengurangi beban subsidi BBM dan/atau LPG pada sektor rumah tangga” tegasnya.
Senada dengan hal itu Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi, KESDM Laode Sulaeman mengatakan manfaat gas bumi seperti mengurangi emisi gas buang, akan membuat penurunan tingkat pencemaran lingkungan secara signifikan. “Jargas menjadi bentuk perlindungan lingkungan untuk generasi anak-cucu kita yang akan datang. Pembangunan jargas bumi untuk rumah tangga menjadi bentuk investasi jangka panjang.
Hingga akhir tahun 2023, jargas rumah tangga yang sudah terpasang mencapai 900.000 Sambungan rumah tangga (SR). Dari jumlah tersebut, sebagian besar didominasi dari anggaran yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanjan Negara (APBN) sebanyak 703.308 SR, dan sisanya dibangun melalui penugasan pemerintah kepada PGN.
“Guna mengejar target pembangunan jargas, pelaksanaan pembangunnan saat ini masih dilakukan penggaraan apbn, selain diusulkan penganggaran melalui skema KPBU” tutup Laode.
Koordinator Tarif dan Harga Gas Bumi, BPH Migas, Idham Baridwan menyampaikan BPH Migas terus mendorong optimalisasi pemanfaatan gas bumi, salah satunya melalui jargas, untuk menjadi penopang transisi energi. Idham juga menjelaskan pentingnya kehadiran gas bumi untuk mewujudkan pengembangan para investor sektor komersial dan industri, UMKM, restoran, serta rumah tangga dan pelanggan kecil,
Yustina Ekawati, Kepala Bidang ESDM, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan ESDM Yogyakarta mengatakan program jargas diharapkan dapat mengurangi kelangkaan stok LPG dan berpindah ke penggunaan jargas agar penggunaan lebih murah dan masyarakat dipermudah pemesanannya bisa melalui online. Yustina juga berharap dengan program tersebut dapat membantu meningkatkan pendapatan asli daerah sehingga perputaran ekonomi terus berjalan.
Disamping itu, Direktur Sales & Operasi PT. PGN, Ratih Esti Prihatini mengatakan bahwa perlunya akselerasi pembangunan jargas bumi. Percepatan ini membutuhkan sinergi dengan Pemda agar bisa berjalan baik. Dukungan dan sinergi tersebut dapat diwujudkan dalam berbagai hal seperti penyelarasan program pembangunan jargas, dengan pengembangan fasilitas dan infrastruktur di daerah, selain dukungan dalam bentuk kebijaka
“Dengan meningkatnya sambungan jargas ke rumah tangga, maka diharapkan dapat mengurangi kelangkaan stok elpiji karena masyarakat sudah beralih ke jargas yang lebih praktis, aman, dan ramah lingkungan”, tutupnya. Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan kerja ke Pressure Reduction System (PRS) PT. PGN dan rumah pelanggan di Kab. Sleman, Yogyakarta.
