Listrik Indonesia | Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto menekankan perlunya PT Pertamina melakukan perawatan menyeluruh terhadap kilang-kilang minyaknya sebagai bagian dari manajemen risiko yang komprehensif. Hal tersebut ia ungkapkan dalam keterangan tertulis, Selasa (28/05/2024).
Pernyataan ini disampaikan menyusul insiden kebakaran di Crude Distillation Unit IV (CDU) kilang Pertamina Balikpapan atau Refinery Unit (RU) V Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu, 25 Mei lalu.
"Jangan sampai kilang-kilang minyak yang kompleks dan semakin menua dirawat dengan cara seadanya. Hal ini penting agar kasus kecelakaan seperti ini tidak terulang lagi di masa mendatang," ujar Mulyanto.
Mulyanto juga meminta pemerintah untuk meneliti secara mendalam penyebab utama kebakaran tersebut. Penelitian yang cermat diharapkan dapat membantu dalam mitigasi risiko sehingga kecelakaan serupa dapat dikendalikan.
“Dari pengalaman kasus sebelumnya, penelitian kebakaran kilang tersebut dilakukan secara terpisah dan komprehensif baik oleh pihak kepolisian; konsultan internasional; konsultan BPPT; maupun tim teknis internal Pertamina sendiri,”tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa manajemen risiko Pertamina telah diangkat sebagai isu penting dengan penunjukan Direktur Manajemen Risiko sejak akhir Januari 2024. Namun, kasus kebakaran kilang minyak masih saja terjadi.
"Jadi soalnya, bukan pada keberadaan data penelitian penyebab kebakaran kilang atau adanya direktorat khusus manajemen risiko. Namun, yang utama adalah dijalankan atau tidaknya program komprehensif mitigasi resiko melalui audit, pengawasan, pengendalian, pemeliharaan dan perawatan kilang beserta infrastrukturnya dalam rangka meningkatkan keandalan kilang," jelasnya.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati, yang berlangsung pada Selasa (28/05), Komisi VII sepakat untuk mendesak Pertamina agar mengevaluasi seluruh fasilitas dan asetnya. Selain itu, Komisi VII juga menekankan pentingnya peningkatan manajemen risiko pada proyek pengembangan kilang atau Refinery Development Master Plan (RDMP).