Tok! DPR Sepakat Anggaran KESDM 2025 Sebesar Rp9,38 Triliun

Tok! DPR Sepakat Anggaran KESDM 2025 Sebesar Rp9,38 Triliun
Gedung Kementerian ESDM. (Dok: Sumber Google Map Photos)

Listrik Indonesia | Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mencapai kesepakatan mengenai Pagu Indikatif untuk tahun 2025. Anggaran yang disepakati mencapai Rp 9,38 triliun.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno menyampaikan bahwa kesepakatan tersebut dicapai dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama jajaran Eselon 1 Kementerian ESDM. Hal tersebut ia ungkapkan ditemui usai RDP tersebut, di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (13/6/2024).

"Rapatnya tadi kita sudah sepakat untuk kita tadi menyepakati Pagu anggaran Kementerian ESDM RI itu Rp 9,38 hampir Rp 9,4 Triliun. Dan itu merupakan penurunan dibanding 2024," ungkapnya.

Meskipun demikian, Eddy menekankan bahwa keputusan final akan diambil dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi VII DPR RI bersama dengan Menteri ESDM, Arifin Tasrif, pada Rabu pekan depan. 

"Tetapi kita nanti akan sepakati final dalam raker dengan Menteri ESDM Rabu yang akan datang," ujarnya.

Dari total anggaran tersebut, porsi terbesar akan dialokasikan kepada Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM, dengan anggaran hampir mencapai Rp 4 triliun. Eddy menjelaskan bahwa fokus utama adalah peningkatan produksi migas dan pembangunan infrastruktur gas.

"Yang besar itu anggarannya hampir Rp 4 triliun lebih itu di Ditjen Migas. Karena fokus kita lifting (produksi) migas bisa tercapai, ditingkatkan," jelasnya.

Dana tersebut juga akan digunakan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur gas, khususnya jaringan pipa gas Cirebon-Semarang dan pipa gas Dumai-Sei Mangke.

"Kami ingin juga infra gas bisa dikembangkan lebih lanjut. Jadi pipa Cirebon-Semarang, pipa Dumai-Seimangke, itu bisa kita anggarkan. Itu sendiri anggarannya sudah memakan biaya hampir Rp 4 triliun. Jadi itu sendiri sudah cukup besar," katanya.

Selain itu, anggaran sebesar Rp 940 miliar akan dialokasikan untuk pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT). Eddy menambahkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mengembangkan pemanfaatan EBT dalam negeri sebagai bagian dari upaya transisi energi.

"(Anggaran EBT) kurang lebih Rp 940 miliar. Kalau hemat saya sesungguhnya perlu lebih besar lagi karena akan tunjukkan keberpihakan kita terhadap transisi energi," pungkasnya.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Kementerian ESDM

Index

Berita Lainnya

Index