Digitalisasi & Riset Teknologi: Jurus Pertamina Raih Kinerja Moncer 2023

Digitalisasi & Riset Teknologi: Jurus Pertamina Raih Kinerja Moncer 2023
Panel surya. (Dok: @pertamina.nre)

Listrik Indonesia | Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengungkapkan rahasia di balik kinerja cemerlang Pertamina pada tahun 2023. Digitalisasi dan riset teknologi telah menjadi senjata utama yang mendongkrak performa Pertamina di hampir seluruh lini bisnis.  Hal tersebut ia ungkapkan di hadapan Pemimpin Redaksi Media Massa dalam acara Pemred Gathering Pertamina 2024.

Kinerja gemilang ini tidak hanya diakui di dalam negeri, tetapi juga mendapat pengakuan global dengan Pertamina dinobatkan sebagai perusahaan terbesar ketiga di Asia Tenggara versi Fortune 500 South East Asia.

"Kita sudah mulai menggunakan AI untuk mengolah dan analisa data secara lebih cepat sehingga pengambilan keputusan bisa dilakukan dengan akurat," ungkapnya.

Pada tahun 2023, Subholding Upstream Pertamina mencatat peningkatan produksi migas sebesar 8 persen. Pertamina juga berhasil menambah cadangan migas baru, baik dari blok eksisting maupun blok baru, melalui pengeboran sebanyak 800 sumur baru. 

Investasi di sektor hulu mencapai 62 persen dari total investasi Pertamina, menunjukkan komitmen perusahaan untuk terus meningkatkan produksi migas.

“Ini luar biasa, untuk meningkatkan produksi migas, Pertamina melakukan pengeboran sebanyak 800-an sumur baru. Karena itu, 62 persen investasi Pertamina dilakukan di upstream, " jelasnya.

Subholding Refining & Petrochemical Pertamina berhasil menjaga produktivitas kilang dengan kapasitas 1,025 juta barel per hari, tanpa adanya pemberhentian operasi yang tidak direncanakan sepanjang tahun 2023. Keberhasilan ini tidak lepas dari proses revamping kilang yang telah dilakukan selama lima tahun terakhir. 

"Ini bukan sesuatu yang tiba-tiba, tapi proses selama lima tahun dimana Pertamina telah melakukan revamping kilang, " katanya.

Selain itu, sembilan proyek peningkatan produktivitas dan efisiensi energi berhasil dijalankan, menambah kapasitas kilang secara signifikan.

Dengan digitalisasi, Subholding Commercial & Trading Pertamina berhasil mengendalikan kuota BBM dan LPG bersubsidi, serta meningkatkan penjualan BBM non-subsidi sebesar 2 persen, yang sebagian besar diserap oleh sektor industri. 

"Artinya ini produktif mendorong industri untuk tumbuh lebih baik," ujarnya.

Pertamina melalui Integrated Marine & Logistic Subholding telah mengoperasikan 760 kapal dengan 50 rute pelayaran internasional, mengangkut volume sebesar 161 juta KL pada tahun 2023, meningkat 3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, Gas Subholding mencatat volume penjualan gas sebesar 337 ribu BBTU, naik 3 persen dari tahun sebelumnya.

Gas menjadi andalan Pertamina dalam transisi energi dengan pembangunan infrastruktur gas yang mempercepat transisi energi di Indonesia. 

"Kunci transisi energi ada di gas karena menjadi perantara dari fuel menuju renewable energy," tuturnya.

Power & NRE Subholding juga berhasil meningkatkan produksi energi bersih sebesar 17 persen menjadi 5.452 GWh. Proyek besar seperti PLTGU Jawa 1 yang terintegrasi dengan regasifikasi menjadi salah satu pencapaian signifikan di bidang ini.

"Tahun lalu PNRE  berhasil menyelesaikan proyek gas yang diintegrasikan dengan regasifikasi sebesar se-Asia Tenggara yakni PLTGU Jawa 1 sebanyak 2 unit dengan kapasitas masing-masing 880 MW," terangnya.

Tidak hanya fokus pada kinerja bisnis, Pertamina juga menjalankan proses bisnisnya dengan lebih ramah lingkungan. Emisi karbon berhasil diturunkan sebesar 34 persen, melebihi target pemerintah. Ini membawa Pertamina meraih peringkat satu dunia dalam sub-industri Integrated Oil and Gas dalam hal rating ESG.

Ketua Forum Pemred, Arifin Asydhad memberikan apresiasi tinggi atas kinerja Pertamina di bawah kepemimpinan Nicke Widyawati. 

“Saya mengapresiasi apa yang disampaikan Ibu Nicke terkait kinerja Pertamina yang luar biasa,” ujar Arifin.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Pertamina

Index

Berita Lainnya

Index