Current Date: Selasa, 10 Desember 2024

Menelusuri Kesiapan Kilang untuk Jaga Ketahanan Energi RI

Menelusuri Kesiapan Kilang untuk Jaga Ketahanan Energi RI
Kilang Minyak. (Dok: @pertamina_ru5)

Listrik Indonesia | Dewan Energi Nasional (DEN) mengadakan rapat koordinasi untuk membahas peningkatan kapasitas pengolahan energi dalam upaya menjaga keamanan pasokan dalam negeri dan mengurangi impor produk kilang. Rapat ini dipimpin oleh Agus Pramono, Anggota DEN dan dihadiri oleh anggota lain seperti Yusra Khan dan Musri Mawaleda. Perwakilan dari Kemenko Bidang Perekonomian, Ditjen Migas, serta PT. KPI juga turut hadir.

Dalam sambutan pembukaannya, Agus Pramono menyoroti bahwa kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquid Petroleum Gas (LPG) akan terus meningkat, sehingga peningkatan kapasitas produksi kilang minyak menjadi sangat krusial. 

“Kita perlu untuk melakukan koordinasi guna mengetahui updating kemajuan program peningkatan kapasitas kilang minyak melalui RDMP (Refinery Development Master Plan) dan GRR (Grass Root Refinery)” ungkapnya dikutip Kamis (27/06/2024).

Arbi dari Ditjen Migas melaporkan bahwa kilang Balongan dan Balikpapan telah selesai ditingkatkan. 

“Untuk peningkatan kapasitas pengolahan kilang secara masif di tahun 2028 kurang lebih sebesar 1,58 Juta barel per hari dari sebelumnya sebesar 1.2 Juta barel,” jelasnya.

Perwakilan PT. KPI menambahkan bahwa rencana ekspansi kilang ke depan mencakup RDMP Plaju, Dumai, dan Cilacap. Selain itu, proyek Grass Root Refinery (GRR) direncanakan akan berada di Tuban, Jawa Timur. 

“GRR Tuban ini merupakan proyek kilang baru terintegrasi petrokimia dengan teknologi high bottom of barrel conversion yang rencananya akan beroperasi pada tahun 2027,” jelasnya.

Yusra Khan, Anggota DEN, mendorong agar GRR tetap masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mengurangi impor produk kilang dan mengembangkan proyek green refinery sebagai bagian dari komitmen penurunan emisi. 

Musri Mawaleda, Anggota DEN lainnya, juga mendesak Pertamina untuk melakukan diversifikasi sumber pasokan impor crude oil dari berbagai sumber lain.

Menutup rapat, Agus Pramono menekankan pentingnya peningkatan proporsi bioethanol dan bioavtur dalam campuran bahan bakar. Ia juga mendorong percepatan implementasi penghapusan biaya cukai khusus untuk bioethanol.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#DEN RI

Index

Berita Lainnya

Index