Listrik Indonesia | Sosoknya begitu identik dengan nuklir. Itulah Bob S. Effendi. Kerabatnya biasa memanggilnya dengan sebutan Bob. Ketika isu pemanfaatan energi baru dan terbarukan terus bergulir, ia hadir menjadi orang terdepan dalam menyuarakan pentingnya tenaga nuklir sebagai solusi energi ramah lingkungan.
Pria yang selalu tampil elegan ini terus bergerak total. Hampir tak ada seminar, diskusi, atau pun talk show nuklir yang luput dari kehadiran alumnus University of Bridgeport, Amerika Serikat. Itulah Bob, yang saat ini duduk sebagai Chief Operating Officer PT ThorCon Power Indonesia.
Totalitas itulah yang kerap ditunjukkan Bob. Tujuannya satu. Yaitu mewujudkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) hadir di Indonesia. “Saya harus sampaikan bahwa membangun PLTN itu adalah big job,” ujarnya kepada Listrik Indonesia.
Menurutnya PLTN adalah proyek yang luar biasa besar. Bahkan dalam sejarah Indonesia, tidak pernah ada suatu proyek yang sebesar ini. “Jadi kalau ini terjadi, maka ini suatu proyek yang terbesar dalam sejarah Indonesia,” ucap pria kelahiran Jakarta, tahun 1964 ini.
Mungkin tak banyak yang paham bahwa saat ini teknologi nuklir sudah memiliki wajah baru. Jauh dari kesan mengerikan; seperti cerita-cerita “black campaign” yang beredar di masyarakat. Bob pun mengungkapkan bahwa wajah baru teknologi nuklir itu adalah Thorium Molten Salt Reactor 500 MW (TMSR-500) yang dapat menggantikan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) sebagai energi primer.
Secara umum TMSR-500 adalah pembangkit listrik bertenaga nuklir yang dapat berfungsi sebagai energi primer nirkarbon, dispatchbale (on-demand), dibangun mendekati beban serta keekonomiannya setara dengan PLTU batu bara.
Sembilan tahun sudah Bob berjibaku agar PLTN bisa eksis di Tanah Air. Meski belum terwujud, Bob tak menyerah. Sebaliknya, ia semakin terpantik untuk berjuang lebih keras.
“Jadi kalau kita berhasil membangun ini, maka nantinya Indonesia akan menunjukkan sebagai bangsa besar. Itulah kenapa saya harus menarik dan bergandengan tangan dengan yang lain. Ini adalah pekerjaan yang super besar. Bangun PLTN itu luar biasa sulit, harus ada kerja samanya,” terangnya.
Perjuangan tanpa henti terus digelorakan Bob. Apalagi nuklir ini digadang-gadang sebagai solusi dari security (kemanan), reliability (keandalan), dan affordability (keterjangkauan) energi.
“Jadi kalau secara objective, nuclear is the only solution kalau kita bicara security energy, clean energy, affordability, dan reliability,” ujarnya.