Listrik Indonesia | Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape mengajukan tawaran kerja sama di bidang energi terbarukan kepada Indonesia. Hal ini diungkapkan PM Marape saat menyampaikan pernyataan pers bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah pertemuan bilateral di Istana Bogor pada Senin (15/7/2024).
PM Marape mengapresiasi kerja sama akses listrik dari Jayapura hingga perbatasan Skouw Papua dan desa Wutung di Papua Nugini yang telah dijalin.
"Melihat ke depan, kami (Papua Nugini) memiliki potensial yang besar dalam hydropower, potensi dari panas bumi, kita juga dapat menghasilkan listrik yang lebih ramah lingkungan, untuk bisa diekspor kembali ke Indonesia. agar dunia bisnis di Indonesia dapat memanen atau menggunakan energi yang diperoleh dari sumber yang lebih bersih," ungkapnya.
Sebelumnya, hubungan antara kedua negara lebih banyak terfokus pada perbatasan. Namun, kini Indonesia memiliki kapasitas lebih besar di bidang perdagangan, pendidikan, kesehatan, dan teknologi, sejalan dengan fokus hubungan bersama Papua Nugini.
Pertemuan ini juga menghasilkan empat perjanjian penting yang ditandatangani oleh kedua negara.
"Saya ingin mengatakan bahwa hal ini terus berlanjut dalam banyak pekerjaan baik yang telah kami lakukan," katanya.
Keempat perjanjian tersebut meliputi:
- MoU Cross Border Movement for Commercial Bus and Goods
- MoU Cross Border Transport of Goods by Motor Vehicle
- MoU Corporation in the Field of Health
- MoU Corporation in the Field of Education
Selain itu, perjanjian penyaluran jaringan listrik oleh PT PLN (Persero) di perbatasan Skouw-Wutung juga telah terealisasi, menandai langkah konkret dalam kerja sama energi antara Indonesia dan Papua Nugini.
