Listrik Indonesia | PT PLN (Persero) mendukung inisiasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang telah dimasukkan ke dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2033. Dukungan ini merupakan bagian dari upaya untuk memajukan PLTN di Indonesia yang akan menjadi salah satu pilar penting dalam memenuhi kebutuhan energi nasional.
Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Evy Haryadi mengungkapkan bahwa terdapat 19 aspek yang perlu disiapkan jika Indonesia hendak menjalankan program PLTN.
Namun, ia menekankan bahwa terdapat tiga aspek yang masih menjadi tantangan utama dalam implementasi PLTN di Indonesia, yaitu posisi nasional, manajemen, dan keterlibatan pemangku kepentingan. Hal tersebut ia ungkapkan di sela-sela acara Peluncuran Electricity Connect 2024 di Jakarta, Rabu (17/07/2024).
Salah satu solusi yang diajukan adalah pembentukan Badan Pelaksana Program Energi Nuklir atau Nuclear Energy Program Implementation Organization (NEPIO). Organisasi ini akan berperan dalam mengelola pembangunan PLTN di Indonesia, termasuk mendiskusikan detail manajemennya.
Wacana transisi menuju PLTN akan dibahas lebih lanjut dalam acara Electricity Connect 2024 yang akan diselenggarakan oleh Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) pada 20-22 November 2024.
Sebagai Ketua Umum DPP MKI, Evy menegaskan bahwa forum ini akan menjadi tempat untuk berbagi informasi dan pengalaman, serta mencari solusi bersama untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam implementasi PLTN di Indonesia.