Langkah Pertamina NRE Menuju Energi Terbarukan Global

Langkah Pertamina NRE Menuju Energi Terbarukan Global
Norman Ginting, Direktur Proyek & Operasi Pertamina NRE

Listrik Indonesia | Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) baru-baru ini menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Coal Power Generation Company Bangladesh Limited (CPGCBL) untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 500 MW. Proyek ini akan dibangun di daerah Moheshkhali dan berbagai area potensial lainnya di Bangladesh.

Langkah Lanjutan Kerja Sama Indonesia-Bangladesh

Norman Ginting, Direktur Proyek & Operasi Pertamina NRE, menyatakan bahwa penandatanganan MoU ini adalah kelanjutan dari kerja sama government-to-government (G2G) yang telah disepakati antara Indonesia dan Bangladesh pada 2017. Kedua perusahaan energi telah melakukan studi kelayakan sebelum melangkah lebih jauh.

“Awalnya, kerja sama ini difokuskan pada gas to power. Namun, sekitar dua tahun lalu, kami memutuskan untuk memperluasnya ke energi terbarukan, sejalan dengan upaya Bangladesh dalam membangun energi ramah lingkungan,” ungkap Norman Ginting dalam wawancaranya dengan Listrik Indonesia di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Rabu (17/7/2024).

Norman menambahkan bahwa proyek PLTS ini diprediksi akan mulai dibangun pada akhir 2025. Pembangunan akan dilakukan secara bertahap dengan fase pertama berkapasitas 100 MW. Selain karena sejarah kerja sama yang panjang dengan CPGCBL, pemilihan Bangladesh sebagai lokasi proyek juga didukung oleh ketersediaan lahan dan harga jual listrik yang kompetitif.

“Untuk mencapai kapasitas 500 MW, kami merujuk pada Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Bangladesh. Kami berharap Pertamina NRE ke depan bisa lebih go global,” lanjutnya.

Serius Garap Hidrogen

Norman juga mengungkapkan bahwa Pertamina NRE sangat serius mengembangkan energi hidrogen. Menurutnya, hidrogen merupakan masa depan energi. Namun, untuk memulai bisnis ini, Pertamina akan fokus pada pasar internal terlebih dahulu, seperti kebutuhan kilang.

“Ini soal keekonomian. Jika pasar hidrogen sudah berkembang dengan baik, kemungkinan besar kami akan melebarkan pasarnya,” jelasnya.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Pertamina NRE tidak hanya memperkuat posisinya dalam industri energi terbarukan, tetapi juga mempersiapkan diri untuk bersaing di pasar global.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Pertamina

Index

Berita Lainnya

Index