Listrik Indonesia | Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa harga mobil pada segmen Low Cost Green Car (LCGC) kemungkinan akan mengalami kenaikan. Pengumuman ini disampaikan pada ajang GIIAS 2024, Kamis (18/7/2024).
Agus mengungkapkan bahwa program LCGC yang telah berjalan selama lebih dari 10 tahun tanpa penyegaran signifikan, sedang dalam tahap evaluasi untuk menentukan besaran kenaikan harga yang tepat.
Ia menjelaskan bahwa karena LCGC adalah program ramah lingkungan, perluasan program dan penyesuaian harga diperlukan. Agus juga menyebutkan bahwa pihaknya sedang menghitung seberapa besar kenaikan harga yang dapat diberlakukan pada unit LCGC.
Program Kendaraan Bermotor Roda Empat Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) atau LCGC dibentuk pada tahun 2013 dengan tujuan menyediakan kendaraan ramah lingkungan yang terjangkau bagi masyarakat menengah ke bawah.
Sejak diperkenalkan, program ini mengalami perkembangan signifikan dalam kontribusi penjualan. Pada tahun pertama, kontribusinya hanya mencapai 4,16 persen, namun meningkat menjadi 14,25 persen setahun kemudian, dan mencapai puncaknya pada 2016 dengan kontribusi sebesar 22,13 persen. Sayangnya, tren penjualan mobil LCGC menurun, dengan kontribusi hanya sebesar 20,35 persen pada tahun lalu.
Harga mobil LCGC saat ini bervariasi, mulai dari yang termurah Daihatsu Ayla 1.0 M seharga Rp 136.000.000 hingga yang termahal Brio Satya E CVT yang hampir mencapai Rp 200.000.000, tepatnya Rp 198.300.000.
