Listrik Indonesia | Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, sedang dalam tahap pembangunan. PLTA ini diproyeksikan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dan akan menjadi sumber utama energi listrik bagi Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Bupati Bulungan, Syarwani, menekankan pentingnya memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam proyek ini. Ia menyatakan bahwa Kabupaten Bulungan memiliki banyak sumber daya manusia berkualitas yang siap bekerja di PLTA Kayan Cascade. “Bulungan memiliki banyak SDM yang berkualitas dan siap untuk bekerja di proyek PLTA Kayan Cascade,” kata Syarwani di Tanjung Selor, Rabu (17/7), seperti dikutip dari Antara.
Syarwani optimis bahwa investasi ini akan meningkatkan perekonomian lokal dan menciptakan banyak lapangan pekerjaan. Proyek PLTA Kayan Cascade, yang memiliki kapasitas 9.000 megawatt (MW), dijadwalkan selesai pada tahun 2035. Pembangunan proyek ini dimulai sejak tahun 2011 dengan total nilai investasi mencapai US$ 17,8 miliar atau setara Rp 275,9 triliun.
Selama masa konstruksi, proyek ini diperkirakan akan menciptakan 10.000 lapangan pekerjaan, sementara 3.000 tenaga kerja akan dibutuhkan saat PLTA beroperasi. Selain itu, proyek ini juga diharapkan memunculkan peluang usaha baru yang akan mendorong perekonomian lokal. PLTA Kayan dibangun dalam lima tahap: tahap pertama dengan kapasitas 900 MW, tahap kedua 1.200 MW, tahap ketiga dan keempat masing-masing 1.800 MW, dan tahap kelima 3.300 MW.
PLTA dengan kapasitas besar sudah ada di berbagai negara. Menurut data yang dihimpun oleh Power Technology, berikut adalah sepuluh PLTA terbesar di dunia hingga tahun 2021, sebagaimana tercantum dalam grafik.
