Listrik Indonesia | PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) merencanakan ekspansi besar dengan membidik dua proyek baru di Kalimantan dengan total kapasitas 150 megawatt. Head of Investor Relation Arkora Hydro, Nicko Yosafat, menyatakan bahwa ARKO telah memiliki pipeline untuk dua proyek dari PLN di Kalimantan Barat dan Tengah dengan kapasitas masing-masing sebesar 50 megawatt dan 100 megawatt.
"Pipeline ini hadir untuk menambah pasokan listrik di Kalimantan Barat dan Tengah," ungkap Nicko saat ditemui di Gedung Bursa Efek pada Kamis (18/7/2024).
Proyek di Kalimantan Barat akan mencakup pembangunan satu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 50 megawatt. Proyek ini direncanakan oleh PLN sebagai solusi atas ketergantungan masyarakat Kalimantan Barat terhadap impor listrik dari Malaysia. Sementara itu, proyek di Kalimantan Tengah akan memiliki kapasitas total 100 megawatt. Nicko menambahkan bahwa jika proyek ini berhasil, maka PLTA di Kalimantan Tengah akan menjadi yang terbesar yang pernah dimiliki oleh ARKO.
Sebelumnya, ARKO telah mengumumkan rencana untuk meningkatkan produksi listrik hingga 129 gigawatt per hour (GWh) sepanjang tahun 2024, didukung oleh beroperasinya Proyek Yaentu. Direktur Utama Arkora Hydro, Aldo Artoko, menjelaskan bahwa produksi listrik perusahaan akan meningkat seiring dengan mulai beroperasinya Proyek Yaentu pada akhir Juni 2024. Proyek ini diproyeksikan menghasilkan 29 GWh dalam setengah tahun pertama operasinya.
"Dengan tambahan dari dua proyek yang sudah ada, yaitu Cikopo dan Tomasa, yang masing-masing menyumbang sekitar 100 GWh, total produksi listrik ARKO diperkirakan mencapai 129 GWh," kata Aldo.
