Listrik Indonesia | Direktur Utama PT PLN Enjiniring, Chairani Rachmatullah menjabat sebagai direktur utama sejak 21 September 2022. Sebelumnya, beliau memiliki pengalaman dalam industri listrik, termasuk peran sebagai Senior Executive Vice President Manajemen Risiko PT PLN (Persero) Kantor Pusat pada tahun 2021-2022, General Manager PT PLN (Persero) Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan pada tahun 2019-2021, dan Executive Vice President Gas dan BBM pada tahun 2018-2019.
Chairani menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil pada tahun 1992, S2 Teknik Sipil pada tahun 2001, dan S2 Teknologi Teknik Lainnya pada tahun 2005. Sertifikasi yang beliau peroleh antara lain SIP – Insinyur Profesional dan STRI – Insinyur Profesional.
Dalam wawancaranya dengan Majalah Listrik Indonesia, Edisi 94, Chairani mengungkapkan bahwa enjiniring di PLN pada hakikatnya adalah kegiatan mengaplikasikan sains dan teknologi dalam perencanaan dan operasi seluruh aset yang terkait dengan infrastruktur ketenagalistrikan.
Proses ini mencakup perencanaan proyek, pengoperasian pembangkit listrik, penyaluran, hingga distribusi listrik kepada masyarakat.
Ia menekankan bahwa peran enjiniring sangat penting untuk memastikan setiap tahapan proyek berjalan sesuai rencana.
“Dalam proses yang kompleks ini, peran enjiniring pada dasarnya adalah memastikan bahwa setiap tahapan proyek berjalan sesuai dengan rencana, termasuk dalam hal anggaran, pelaksanaan, dan mutu proyek tersebut,” ujarnya.
PLN Enjiniring (PLNE) saat ini bersiap menghadapi pergeseran dari energi fosil ke Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia dengan berbagai terobosan dan kolaborasi aktif.
PLNE merespon tantangan tersebut dengan mempersiapkan kompetensi para insinyur untuk berperan penting dalam transisi energi.
Misalnya, pada tahun 2019, PLNE terlibat dalam perancangan PLTU yang menggunakan teknologi Co-firing biomassa.
PLNE juga berkolaborasi dengan perusahaan engineering Korea Selatan untuk mengembangkan Co-firing hidrogen dan ammonia untuk PLTU hingga mencapai 60%.
Melalui kepemimpinan Chairani, PLN Enjiniring terus berkomitmen mendukung pembangunan infrastruktur listrik yang andal dan berkualitas di Indonesia, termasuk dalam menghadapi tantangan transisi energi dan mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2060.
Sebagai informasi tambahan, PLN Enjiniring juga bekerja sama dengan beberapa reputable engineering consulting company untuk desain Advance Control Center Indonesia menggunakan teknologi baru mengimplementasikan smart grid.
Implementasi end to end Smart Grid sendiri merupakan prasyarat bagi Kelistrikan Indonesia untuk dapat melaksanakan transisi energi, karena Smart Grid memungkinkan optimalisasi penetrasi pembangkit listrik energi terbarukan dalam suatu sistim Ketenagalistrikan dengan tetap mempertahankan keandalan pasokan tenaga listrik kepada Konsumen.