Listrik Indonesia | Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohanes Nangoi mengungkapkan bahwa mobil hybrid tetap menjadi primadona di pasar otomotif Indonesia. Menurut proyeksi terbaru, penjualan mobil hybrid diperkirakan akan mencapai 70 ribu unit hingga akhir tahun ini. Sementara itu, mobil listrik diprediksi akan menyentuh angka 30 ribu unit. Hal tersebut ia ungkapkan di BSD, Tangerang Selatan, dikutip Rabu (31/07/2024).
"Jadi kalau saya lihat, mobil hybrid di akhir tahun bisa sekitar 65-70 ribu unit. Kemudian menurut hitung-hitungan saya, mobil listrik bisa mencapai 30 ribu unit," ungkapnya.
Dia menambahkan bahwa meski terjadi peningkatan yang signifikan, mobil hybrid masih unggul dibandingkan mobil listrik.
"Peningkatannya cukup bagus, tapi memang dibandingkan dengan mobil listrik, mobil hybrid masih jauh lebih baik. Kenapa bisa begitu? Pertama, mobil listrik perlu infrastruktur khusus. Kemudian soal harga yang mungkin masih lebih tinggi," katanya.
Meski pasar otomotif secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar 19 persen dibandingkan tahun lalu, permintaan untuk kendaraan ramah lingkungan, khususnya mobil hybrid dan listrik menunjukkan tren yang positif.
"Kalau kita lihat bahwa mobil hybrid sama mobil listrik itu kira-kira akhir tahun bisa mencapai 100 ribu unit. Kalau penjualan kita tembus 1 juta unit, itu udah 10 persennya kira-kira," ujarnya.
Tingkat pertumbuhan penjualan mobil ramah lingkungan memang mencolok. Pada tahun 2022, penjualan mobil hybrid hanya mencapai 10 ribu unit. Angka ini melonjak menjadi 55 ribu unit pada tahun 2023.
Tahun ini, hingga bulan Mei, penjualan mobil hybrid telah mencapai 32 ribu unit, dan ditargetkan akan mencapai 70 ribu unit pada Desember.
Di sisi lain, mobil listrik juga menunjukkan perkembangan yang signifikan, dari 10 ribu unit pada 2022, menjadi 17 ribu unit pada 2023. Tahun ini, ditargetkan penjualan mobil listrik mencapai 30 ribu unit, dengan total transaksi mencapai 13 ribu unit hingga lima bulan pertama tahun ini.
