Current Date: Senin, 09 September 2024

Pemerintah Pastikan Mobil Hybrid Tidak Dapat Intensif, Kenapa?

Pemerintah Pastikan Mobil Hybrid Tidak Dapat Intensif, Kenapa?
Almaz Hybrid. (Dok: @setirkanan_official)

Listrik Indonesia | Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memastikan bahwa tidak akan ada tambahan insentif untuk mobil hybrid di tahun 2024. Hal tersebut ia ungkapkan saat konferensi pers penyampaian pertumbuhan ekonomi kuartal 2 2024, dikutip pada Jum’at (09/09/2024).

"Tentu kalau untuk otomotif, kebijakan sudah dikeluarkan, jadi tidak ada kebijakan perubahan/tambahan lain," ungkapnya.

Menurutnya, penjualan mobil hybrid yang saat ini terjadi sudah menunjukkan performa yang memadai tanpa dukungan tambahan dari pemerintah.

"Kalau kita lihat penjualan mobil hybrid itu hampir 2 kali daripada BEV. Jadi sebetulnya produk hybrid itu sudah berjalan dengan mekanisme yang ada sekarang," jelasnya.

Pemerintah saat ini lebih fokus untuk mendorong pertumbuhan industri kendaraan listrik. 

"Tentu kita mendorong bahwa electric vehicle ini yang harus kita dorong lebih cepat lagi. Kemarin dari pameran otomotif hasilnya relatif bagus untuk mendorong penjualan," katanya.

Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), selama semester pertama tahun 2024, penjualan mobil hybrid tercatat sebanyak 25.807 unit, sementara mobil listrik hanya terjual sebanyak 11.983 unit. 

Mobil hybrid menyumbang 6,3 persen dari total penjualan kendaraan di Indonesia, sedangkan mobil listrik menyumbang 2,9 persen. 

Total penjualan kendaraan elektrifikasi, yang meliputi mobil hybrid, plug-in hybrid, dan mobil listrik berbasis baterai, mencapai 37.788 unit, setara dengan 9,3 persen dari total penjualan mobil nasional selama enam bulan pertama tahun 2024.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#kendaraan listrik

Index

Berita Lainnya

Index