Listrik Indonesia | Direktur Utama Vale Indonesia, Febriany Eddy mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk memanfaatkan biomassa sebagai bahan bakar alternatif di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) dalam upaya mengurangi penggunaan energi fosil. Hal tersebut ia ungkapkan dalam acara Mining Zone CNBC Indonesia, dikutip Senin (26/8/2024).
"Salah satu inisiatif yang saat ini kita akan fokus besar itu adalah penggunaan biomassa. Jadi kita masih menggunakan coal atau batu baru sebagai reductant," ungkapnya.
Vale Indonesia saat ini sedang menjalankan uji coba penggunaan biomassa dalam skala besar di pabrik smelter mereka. Penggunaan biomassa dilakukan melalui teknologi co-firing, yang bertujuan untuk mengurangi emisi dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.
"Nah sekarang kita lagi trial dan cukup di large scale. Menggunakan biomassa membuktikan coal yang di reductant. Nah saat ini kita maju ke long trial campaign 12 bulan. Kalau berhasil ini bisa menjadi cukup besar dampaknya. Pemutusan ribu ton kita reduce dengan menggunakan biomassa," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa penggunaan biomassa sebagai bahan bakar akan dimulai di proyek smelter di Sorowako. Sorowako dipilih sebagai model karena di sana perusahaan pertama kali menerapkan praktik pertambangan berkelanjutan. Hasil uji coba yang sukses di Sorowako akan diaplikasikan pada operasi Vale Indonesia di lokasi lain.
"Di Sorowako. Karena yang tentunya Sorowako ini model. Nanti apapun trial yang berhasil ini kita bawa ke operasi kita di tempat lain. Yang dua itu kan masih konstruksi," pungkasnya.