Listrik Indonesia | Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eniya Listiani Dewi mengatakan bahwa pemerintah telah menghentikan sementara aktivitas eksplorasi energi panas bumi (geothermal) di 13 lokasi, karena alasan lingkungan dan permintaan dari industri terkait Hal tersebut ia ungkapkan di Hotel Borobudur Jakarta, dikutip pada Kamis (26/09/2024).
"Ada 13 lokasi yang kita hentikan karena permintaan industri-nya. Jadi, karena alasan-alasan lingkungan,” ungkapnya.
Penghentian ini memungkinkan perusahaan-perusahaan terkait untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada. Selain itu, pemerintah juga menghentikan argo eksplorasi.
Eniya menjelaskan, penghentian sementara biasanya berlangsung antara 6 bulan hingga 1 tahun, dengan pengecualian beberapa kasus.
"Jadi misalnya hari ini saya mengeluarkan izin panas bumi, satu di daerah Lampung, di Way Ratai. Ini per hari ini, terhitung sampai tiga tahun, dia punya kesempatan untuk survei dan eksplorasi," jelasnya.
"Terus di tengah jalan nih, misalnya ada tadi, sosial atau apa, kan minta penghentian. Nah, penghentian, terus argo-nya berhenti, kan? Terus nanti, biasanya enam bulan atau satu tahun. Biasanya itu kita kasih timeline," tambahnya.
Meskipun demikian, Eniya menegaskan tidak semua permintaan penghentian disetujui. Beberapa kasus yang dianggap tidak cukup signifikan, seperti infrastruktur belum rampung, akan tetap dihitung dalam argo pengerjaan.
"Kalau alasannya cuma karena jembatannya belum jadi yang nggak saya beri penghentian. Tetap dihitung argo-nya," katanya.
Dia juga menekankan bahwa penghentian ini bersifat sementara, dan pemerintah berusaha keras untuk memastikan proses ini tidak berlarut-larut.
"Memang ada contoh yang berlarut-larut. Tapi ini kita harapkan, kita bantu gimana menyelesaikannya. Kemarin Pak Presiden (Jokowi) sudah Pak Menteri, Pak Bahlil, sudah menyatakan oh ini perlu lima tahun, tujuh tahun. Nah, ini sedang kita petain. Tadi sudah kita bahas item mana saja yang bisa kita kurangi waktunya," ungkapnya.
