Listrik Indonesia | General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat (PLN UIT JBB), Jarot Setyawan, menegaskan peran vital unitnya dalam menjaga kestabilan sistem kelistrikan Indonesia, terutama di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan sebagian Jawa Barat. Dalam keterangannya, Jarot menjelaskan bahwa PLN UIT JBB berfungsi sebagai penghubung utama antara PLN Pembangkitan di hulu dan PLN Distribusi di hilir, memastikan listrik tersalurkan dengan baik.
PLN UIT JBB tidak hanya fokus pada pengelolaan operasional sistem yang sudah ada, tetapi juga berperan dalam pengembangan jaringan kelistrikan di wilayah tersebut. Saat ini, unit ini mengelola ratusan trafo dengan beban listrik mencapai 11.000 hingga 12.000 megawatt (MW), dengan DKI Jakarta sebagai pusat utama yang memerlukan perhatian khusus karena perannya sebagai pusat pemerintahan dan bisnis.
Untuk mendukung pengelolaan jaringan listrik, Jarot menekankan pentingnya manajemen aset yang efektif serta penerapan teknologi monitoring. "Dengan teknologi ini, kami bisa meningkatkan efisiensi dalam pemeliharaan dan mengatasi potensi masalah sebelum berdampak besar pada masyarakat," ujar Jarot. Selain itu, dia juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi PLN, yaitu menjaga keseimbangan antara keamanan pasokan listrik, transisi ke energi ramah lingkungan, dan tetap menjaga biaya listrik yang terjangkau bagi masyarakat.
Kontribusi PLN UIT JBB terhadap pembangunan sektor kelistrikan mendapatkan pengakuan besar. Jarot Setyawan secara resmi menerima Tanda Kehormatan Listrik Indonesia dalam kategori Produsen/Pemasok Energi. Penghargaan ini diberikan atas komitmen PLN UIT JBB dalam menyediakan layanan pasokan listrik yang andal di wilayah barat Jawa. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Manajemen Risiko PLN, Suroso Isnandar, dalam acara yang diadakan di Hotel Bidakara, Jakarta.
