Pusat Riset Energi Surya Indonesia Resmi Diluncurkan, Apa Dampaknya? Ini Kata Menteri PUPR

Pusat Riset Energi Surya Indonesia Resmi Diluncurkan, Apa Dampaknya? Ini Kata Menteri PUPR
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono

Listrik Indonesia | Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menghadiri peresmian Indonesia Solar Energy Research Centre (ISEREC). Acara peluncuran ini diadakan di Auditorium Kementerian PUPR baru-baru ini. 

Berdasarkan unggahan di akun Instagram resmi Kementerian PUPR pada Kamis, 3 Oktober 2024, ISEREC merupakan hasil kerjasama antara Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Badan Riset Nasional (BRIN), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Indonesia (ITI), dan Solar Energy Research Institute of Singapore (SERIS). Tujuan utama dari kolaborasi ini adalah membangun pusat penelitian dan pengembangan energi surya berstandar internasional di Indonesia. 

Menteri Basuki menyampaikan apresiasinya kepada SERIS dan berbagai lembaga internasional lainnya yang turut berperan dalam mendukung pendirian ISEREC. Menurutnya, pusat penelitian ini akan mengutamakan pendidikan, teknologi, serta layanan advisory, dan diharapkan dapat mempercepat pengembangan ekosistem semikonduktor dan energi surya di Indonesia. 

Pendirian ISEREC juga sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 42,3% dengan dukungan internasional. Dalam upaya ini, Kementerian PUPR telah membangun 248 bendungan, di mana 59 di antaranya memiliki potensi untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung dengan kapasitas total 4.787 MW. 

Salah satu proyek yang telah sukses diimplementasikan adalah PLTS Terapung Cirata di Jawa Barat, yang mulai beroperasi pada tahun 2023 dengan kapasitas 192 MWp, menunjukkan potensi besar energi surya di Indonesia.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#PLTS

Index

Berita Lainnya

Index