Listrik Indonesia | Masa kejayaan mobil berbahan bakar minyak (BBM) tampaknya semakin dekat ke titik akhir. Sebuah inovasi baru dari sekelompok peneliti di Pohang University of Science and Technology, Korea Selatan, berpotensi menggeser dominasi mobil BBM dengan pengembangan baterai yang mampu mengubah permainan di industri otomotif.
Peneliti tersebut berhasil menciptakan baterai jenis baru yang memungkinkan mobil listrik menempuh jarak hingga 1.000 kilometer hanya dalam satu kali pengisian. Keberhasilan ini berkat penggunaan material silikon yang telah lama diakui memiliki potensi besar untuk baterai karena ketersediaannya yang melimpah.
Namun, mengolah silikon menjadi bahan baterai bukan tanpa tantangan. Material ini diketahui dapat mengembang hingga tiga kali lipat saat diisi daya dan menyusut setelahnya, sehingga membuat proses pembuatannya menjadi sangat kompleks dan mahal.
Meski demikian, tim peneliti asal Korea ini berhasil mengatasi masalah tersebut dengan mengembangkan teknik baru yang menggunakan silikon dalam skala mikro, sehingga produksinya lebih mudah dan terjangkau.
Tak hanya itu, mereka juga menemukan cara untuk menjaga stabilitas baterai saat silikon berubah bentuk, dengan memanfaatkan gel polimer elektrolit.
Gel ini dirancang untuk menyesuaikan diri dengan perubahan ukuran silikon dan diikat secara kimia menggunakan radiasi elektron, sehingga menciptakan ikatan yang stabil.
Hasil inovasi ini setara dengan baterai lithium-ion standar, namun dengan kepadatan energi 40% lebih tinggi.
"Kami menggunakan anoda mikro-silikon, hasilnya tetap baterai yang stabil. Riset ini membawa kita lebih dekat ke sistem baterai lithium-ion densitas-energi-tinggi," kata Park Soojin dari Pohang University.