Listrik Indonesia | VP Construction PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), Sabar P Simatupang menyatakan bahwa proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) telah memberikan dampak signifikan dalam penyerapan tenaga kerja lokal. Hal tersebut ia ungkapkan pada Jumat (25/10/2024).
Hingga saat ini, proyek RDMP telah berhasil menyerap total 11.332 tenaga kerja yang terdiri dari pekerja KPB, kontraktor, dan subkontraktor.
"Target ada lagi penyerapan tambahan pekerja operasi hingga 600 pekerja," ungkapnya.
Proyek Strategis Nasional ini tidak hanya berfokus pada aspek penyerapan tenaga kerja, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pengolahan kilang minyak di Indonesia.
Produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) diperkirakan akan meningkat dari 197 ribu barel per hari (bph) menjadi 339 ribu bph. Selain itu, produksi LPG diproyeksikan naik dari 48 ton per tahun menjadi 384 ton per tahun, sementara produk petrokimia dan sulfur mencapai 283 ton per tahun.
Dengan peningkatan ini, RDMP diharapkan menjadi tulang punggung untuk memperkuat ketahanan energi nasional ke depan.
Proyek ini akan meningkatkan kapasitas kilang sebesar 100 ribu bph, dari sebelumnya 260 ribu bph menjadi 360 ribu bph dan menjadikannya kilang terbesar yang beroperasi di Indonesia, melampaui Kilang Cilacap yang berkapasitas 345 ribu bph.
RDMP RU V Balikpapan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diimplementasikan oleh KPB yang merupakan anak perusahaan PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) dan bagian dari Subholding Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina (Persero).
Tidak hanya itu, KPB juga telah menyelesaikan pembangunan terminal Lawe-Lawe, yang berfungsi sebagai area penerimaan, penyimpanan, dan penyaluran minyak mentah ke kilang Pertamina di Balikpapan.