Biodiesel vs Biosolar, Apa Bedanya?

Biodiesel vs Biosolar, Apa Bedanya?
Biosolar dan Biodiesel. (Dok: @lalaura.lau)

Listrik Indonesia | Di tengah upaya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, biodiesel dan biosolar semakin populer sebagai pilihan energi alternatif di Indonesia. Meskipun sering digunakan secara bergantian, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam hal komposisi, proses produksi, serta aplikasi penggunaannya. Artikel ini akan mengulas perbedaan antara biodiesel dan biosolar, sehingga kita lebih memahami peran masing-masing bahan bakar ini dalam mendukung energi berkelanjutan.

1. Apa Itu Biodiesel?

Biodiesel adalah bahan bakar nabati yang dihasilkan dari sumber-sumber alami seperti minyak kelapa sawit, minyak kedelai, atau minyak jarak. Biodiesel ini merupakan energi terbarukan yang dibuat melalui proses transesterifikasi, di mana minyak nabati diubah menjadi asam lemak metil ester (FAME) melalui reaksi kimia. Biodiesel murni sering disebut sebagai B100, artinya mengandung 100% bahan nabati tanpa campuran bahan bakar fosil.

Biodiesel sendiri memiliki berbagai tingkat pencampuran yang biasa disebut sebagai Bxx, di mana "xx" menunjukkan persentase biodiesel dalam campuran. Misalnya, B20 mengandung 20% biodiesel dan 80% solar, sedangkan B30 mengandung 30% biodiesel dan 70% solar.

2. Apa Itu Biosolar?

Biosolar adalah istilah umum yang digunakan di Indonesia untuk campuran bahan bakar yang mengombinasikan solar (bahan bakar fosil) dengan biodiesel. Campuran ini biasanya berfokus pada penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan solar murni. Kadar campuran biodiesel dalam biosolar bisa berbeda-beda, tetapi yang saat ini populer adalah B30, campuran 30% biodiesel dengan 70% solar.

Pemerintah Indonesia gencar mempromosikan penggunaan biosolar, khususnya B30, untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan ketahanan energi nasional. Biosolar B30 ini juga dinilai cocok dengan sebagian besar kendaraan yang ada di Indonesia tanpa memerlukan modifikasi mesin yang signifikan.

3. Perbedaan Utama Antara Biodiesel dan Biosolar

Berikut adalah perbedaan utama antara biodiesel dan biosolar:

a. Komposisi

  • Biodiesel: Mengandung 100% minyak nabati yang diproses menjadi biodiesel murni atau dengan kadar yang tinggi (misalnya B100 atau B80).
  • Biosolar: Mengandung campuran antara biodiesel dan solar, dengan kadar biodiesel biasanya 20-30% (misalnya B20 atau B30).

b. Proses Produksi

  • Biodiesel: Diproduksi melalui proses transesterifikasi, di mana minyak nabati diubah menjadi biodiesel murni dengan menggunakan katalis.
  • Biosolar: Menggabungkan proses produksi biodiesel dengan proses pencampuran solar. Biosolar siap digunakan setelah biodiesel yang dihasilkan dicampur dengan solar sesuai dengan kadar yang diinginkan.

c. Aplikasi pada Kendaraan

  • Biodiesel Murni (B100): Ideal untuk mesin khusus yang dirancang atau dimodifikasi untuk menggunakan biodiesel murni. Di beberapa negara, biodiesel murni digunakan pada kendaraan berat dan mesin industri.
  • Biosolar (B20 atau B30): Dapat digunakan pada kendaraan bermesin diesel konvensional tanpa perlu modifikasi besar. Campuran ini dirancang agar sesuai dengan sebagian besar kendaraan diesel di Indonesia.

d. Emisi dan Dampak Lingkungan

  • Biodiesel: Karena tidak mengandung solar, biodiesel murni menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dibandingkan dengan biosolar. Biodiesel juga terbukti memiliki emisi karbon yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan solar murni.
  • Biosolar: Meskipun lebih ramah lingkungan dibandingkan solar murni, biosolar masih menghasilkan emisi karena adanya kandungan bahan bakar fosil di dalamnya. Namun, kandungan biodiesel dalam biosolar tetap membantu menurunkan emisi karbon hingga 20-30%.

e. Biaya Produksi dan Harga

  • Biodiesel: Harga biodiesel murni cenderung lebih tinggi karena melibatkan proses produksi yang lebih kompleks, terutama jika bahan baku berupa minyak nabati memiliki harga pasar yang fluktuatif.
  • Biosolar: Karena hanya mengandung sebagian biodiesel dan lebih banyak solar, biaya produksinya cenderung lebih rendah dibandingkan dengan biodiesel murni. Biosolar umumnya lebih terjangkau bagi konsumen di Indonesia.

4. Manfaat dan Tantangan Biodiesel dan Biosolar

Manfaat Biodiesel

  • Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
  • Emisi karbon lebih rendah dibandingkan dengan solar murni.
  • Terbuat dari bahan terbarukan, sehingga lebih ramah lingkungan.

Tantangan Biodiesel

  • Membutuhkan mesin yang kompatibel untuk penggunaan optimal.
  • Biaya produksi dan harga jual relatif tinggi.
  • Keterbatasan bahan baku untuk produksi biodiesel murni.

Manfaat Biosolar

  • Memadukan keunggulan biodiesel dan solar, sehingga lebih ramah lingkungan.
  • Lebih mudah digunakan pada kendaraan konvensional.
  • Harga lebih terjangkau dibandingkan biodiesel murni.

Tantangan Biosolar

  • Masih menghasilkan emisi karbon, meskipun lebih rendah dibandingkan solar murni.
  • Keterbatasan infrastruktur distribusi dan penyimpanan, terutama di daerah terpencil.

5. Masa Depan Biodiesel dan Biosolar di Indonesia

Pemerintah Indonesia terus mendorong penggunaan biosolar melalui kebijakan mandatori B30, yang diharapkan akan membantu mencapai target bauran energi terbarukan 23% pada 2025. Selain itu, ada wacana untuk meningkatkan kadar biodiesel dalam biosolar hingga B40 atau B50 di masa depan. Di sisi lain, biodiesel murni masih memiliki potensi untuk sektor-sektor tertentu, khususnya di bidang industri yang memerlukan bahan bakar bersih.

Biodiesel dan biosolar adalah dua alternatif energi yang berpotensi besar mendukung transisi energi bersih di Indonesia. Meskipun sering dianggap sama, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam hal komposisi, produksi, aplikasi, dan dampak lingkungan. Biodiesel murni lebih ramah lingkungan tetapi terbatas pada mesin khusus, sementara biosolar menawarkan solusi lebih praktis untuk kendaraan diesel konvensional. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan ini, kita dapat memilih jenis bahan bakar yang paling sesuai dengan kebutuhan serta mendukung upaya menjaga lingkungan dan ketahanan energi nasional.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#BBM

Index

Berita Lainnya

Index