Listrik Indonesia | Kendaraan listrik kini semakin populer karena menawarkan solusi ramah lingkungan dan efisien dalam hal penggunaan energi. Meski berbeda dengan kendaraan konvensional, kendaraan listrik juga membutuhkan beberapa komponen tambahan untuk mendukung fungsinya. Salah satunya adalah auxiliary battery atau baterai tambahan. Berbeda dengan baterai utama yang memasok daya besar ke motor listrik, auxiliary battery memiliki fungsi-fungsi spesifik yang tak kalah penting dalam menjaga kinerja kendaraan tetap optimal. Berikut ini penjelasan tentang fungsi utama auxiliary battery pada kendaraan listrik.
1. Menyediakan Daya untuk Sistem Elektronik
Salah satu fungsi utama dari auxiliary battery pada kendaraan listrik adalah memasok daya untuk berbagai sistem elektronik. Auxiliary battery pada umumnya adalah baterai bertegangan 12V yang mirip dengan yang digunakan pada mobil konvensional. Baterai ini bertugas memberi daya pada komponen-komponen elektronik seperti lampu depan, wiper, klakson, sistem infotainment, dan perangkat lainnya yang tidak membutuhkan tegangan tinggi.
Tanpa adanya auxiliary battery, sistem elektronik kendaraan tidak akan berfungsi saat kendaraan dimatikan atau dalam mode hemat energi. Hal ini membuat auxiliary battery sangat penting, terutama saat mobil parkir dalam waktu lama.
2. Mendukung Sistem Keamanan Kendaraan
Selain mendukung sistem elektronik dasar, auxiliary battery juga berperan dalam memastikan sistem keamanan kendaraan tetap aktif. Beberapa fitur keselamatan seperti airbag, sistem alarm, sistem pemantauan tekanan ban (TPMS), dan sistem keselamatan lainnya bergantung pada auxiliary battery untuk tetap berfungsi. Dalam situasi darurat, daya dari auxiliary battery dapat memastikan sistem keselamatan dapat bekerja dengan cepat tanpa hambatan.
Jika terjadi masalah pada baterai utama atau jika kendaraan dalam keadaan mati, auxiliary battery dapat memastikan fitur keselamatan tersebut tetap berjalan untuk melindungi pengemudi dan penumpang.
3. Mengaktifkan Sistem Starter dan Kontrol
Meski kendaraan listrik tidak menggunakan starter seperti mobil berbahan bakar, auxiliary battery tetap memainkan peran penting dalam menyalakan sistem kontrol dan mengaktifkan kendaraan. Ketika pengemudi menyalakan kendaraan, auxiliary battery menghidupkan berbagai modul kontrol, seperti sistem manajemen baterai (Battery Management System atau BMS), sistem infotainment, dan kontrol lainnya sebelum energi besar dari baterai utama dialirkan ke motor listrik.
Auxiliary battery juga berperan dalam mengaktifkan layar informasi di dasbor dan komponen elektronik yang menampilkan status kendaraan, seperti level baterai utama dan sistem navigasi. Proses ini sangat penting untuk memastikan kendaraan bisa dinyalakan dan dikendalikan secara efisien.
4. Menjaga Kinerja Baterai Utama
Dengan adanya auxiliary battery, baterai utama dapat fokus memberikan daya untuk motor listrik dan sistem penggerak lainnya tanpa terbebani oleh perangkat elektronik berdaya rendah. Penggunaan auxiliary battery ini membantu mengurangi beban pada baterai utama, sehingga memperpanjang usia pakai dan menjaga efisiensinya.
Dengan demikian, auxiliary battery berfungsi sebagai penyeimbang beban, sehingga energi dari baterai utama dapat digunakan secara lebih optimal untuk menggerakkan kendaraan dan bukan untuk mendukung perangkat yang lebih kecil.
5. Menjaga Fungsi Selama Mode Hibernasi
Kendaraan listrik sering kali memiliki mode hibernasi atau sleep mode untuk menghemat daya ketika kendaraan tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama. Namun, selama mode ini, beberapa fungsi dasar seperti alarm, pemantauan jarak jauh, dan sistem komunikasi tetap aktif agar kendaraan tetap aman dan dapat diakses secara digital. Auxiliary battery bertugas untuk memasok daya ke fungsi-fungsi ini tanpa membebani baterai utama.
Mode hibernasi memungkinkan kendaraan untuk tetap terhubung dengan aplikasi atau sistem kendali jarak jauh. Tanpa adanya auxiliary battery, kendaraan listrik mungkin tidak bisa mempertahankan fungsi-fungsi ini saat dalam keadaan mati atau mode hibernasi.
6. Mengoptimalkan Penggunaan Energi di Cuaca Dingin
Pada cuaca dingin, kinerja baterai utama pada kendaraan listrik dapat menurun secara signifikan karena suhu yang rendah. Auxiliary battery membantu memastikan sistem elektronik tetap aktif saat suhu baterai utama terlalu rendah untuk memasok daya secara efisien. Ini juga mencakup pemanas kursi, defogger, dan fitur lainnya yang diperlukan untuk kenyamanan pengemudi saat cuaca dingin.
Dengan begitu, auxiliary battery menjadi pendukung penting yang memungkinkan kendaraan listrik untuk tetap bisa berfungsi secara optimal di berbagai kondisi cuaca.
Meski ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan baterai utama, auxiliary battery memegang peran yang sangat penting dalam kendaraan listrik. Baterai ini memastikan sistem elektronik, fitur keselamatan, kontrol, serta berbagai fungsi pendukung kendaraan tetap aktif tanpa membebani baterai utama. Selain itu, auxiliary battery juga membantu menjaga efisiensi energi kendaraan dan memperpanjang usia baterai utama. Dengan peran-peran penting ini, auxiliary battery menjadi salah satu komponen yang tak terpisahkan dalam sistem kendaraan listrik.