Listrik Indonesia | Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyatakan pihaknya akan mempercepat pengisian posisi Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) yang telah kosong lebih dari setahun. Hal tersebut ia ungkapkan dalam acara pelantikan jabatan Kepala SKK Migas, di Kantor Kementerian ESDM, dikutip Jumat (8/11/2024).
Ia mengungkapkan bahwa percepatan ini penting untuk mendukung target peningkatan produksi minyak dan gas (migas) dalam negeri.
"Jadi saya minta untuk kita semua, nanti besok lagi saya akan segera meminta kepada Pak Sekjen untuk segera clear-kan jabatan Dirjen Migas yang sudah satu tahun lebih belum dilakukan. Segera kita cepat, karena kita mau lari cepat," ungkapnya.
Ia menginstruksikan Sekretaris Jenderal ESDM untuk segera menyelesaikan pengisian jabatan tersebut, mengingat pentingnya peran Dirjen Migas dalam meningkatkan lifting migas yang langsung berdampak pada pendapatan negara.
"Karena pasti di situ ada peningkatan negara, makronya terjadi di situ. Dan saya yakin dan percaya pimpinan dan seluruh anggota Komisi 12 (DPR RI) pasti akan bersama-sama kita untuk menerobos bagian-bagian yang harus kita lakukan," katanya.
Saat ini, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam sektor minyak. Produksi minyak siap jual (lifting) terus mengalami penurunan, kini bahkan kurang dari 600 ribu barel per hari. Padahal, kebutuhan konsumsi minyak domestik mencapai 1,4 hingga 1,6 juta barel per hari yang membuat Indonesia harus mengimpor untuk menutupi selisihnya.