Listrik Indonesia | Presiden Prabowo Subianto bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan kerja ke China dengan agenda utama membahas peluang investasi untuk proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME).
Upaya ini diharapkan mampu mendukung transisi energi di Indonesia melalui pemanfaatan sumber daya dalam negeri secara lebih optimal.
Dalam pertemuan tersebut, Bahlil mengungkapkan bahwa Indonesia tengah membuka peluang kerja sama di bidang energi baru dan terbarukan, termasuk teknologi carbon capture and storage (CCS) yang dapat membantu mengurangi emisi karbon. Salah satu perusahaan energi besar China, PetroChina, disebut sebagai mitra potensial dalam pengembangan hilirisasi batu bara ini.
“Dalam kunjungan ini, kami berdiskusi terkait peluang investasi baru dengan beberapa perusahaan besar di China. Fokus utama adalah pengembangan proyek gasifikasi batu bara menjadi DME di Indonesia,” jelas Bahlil pada, Kamis, (7/11).
Bahlil juga mengakui bahwa proses negosiasi ini tidak sepenuhnya mudah, mengingat kompleksitas industri energi dan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam memanfaatkan teknologi gasifikasi yang efisien dan ramah lingkungan. “Kami berharap ada hasil yang konkret, namun proses ini memerlukan persiapan matang agar investasi yang masuk benar-benar memberikan dampak positif bagi ekonomi dan lingkungan di Indonesia,” tambahnya.
Langkah ini menyoroti komitmen Indonesia untuk mengembangkan industri energi yang lebih berkelanjutan, sekaligus menjawab tantangan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil impor.