Listrik Indonesia | PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terus menunjukkan komitmen dalam mendukung transisi energi bersih di Indonesia. Hingga September 2024, bank pelat merah ini mencatatkan portofolio pembiayaan di sektor energi terbarukan mencapai Rp 10 triliun, naik 6,1% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra Askandar, menegaskan bahwa langkah ini sejalan dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN yang menargetkan Net Zero Emission pada 2060. "Dalam rencana tersebut, PLN menargetkan pencapaian 25% energi terbarukan pada 2030 dan 100% pada 2060," ujar Alexandra dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/11).
Bank Mandiri juga terus memperluas dukungan untuk proyek energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung, pembangkit listrik tenaga angin (PLTB), dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).
Dorong Mobilitas Rendah Emisi
Selain energi terbarukan, Bank Mandiri turut memperkuat pembiayaan di sektor transportasi ramah lingkungan. Hingga September 2024, penyaluran kredit korporasi untuk transportasi rendah emisi tercatat sebesar Rp 7,2 triliun, melonjak 94,6% yoy. Di segmen retail, kredit untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) mencapai Rp 673 miliar, meningkat signifikan sebesar 129,9% yoy.
Alexandra menjelaskan bahwa lonjakan ini mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap kendaraan listrik, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya energi bersih. “Kami mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir, termasuk sektor otomotif dan energi terbarukan,” kata Alexandra.
Pembiayaan ini, lanjutnya, tidak hanya mendorong mobilitas rendah karbon tetapi juga memperkuat kemampuan manufaktur lokal dalam memproduksi kendaraan listrik serta infrastruktur pendukungnya.
Langkah strategis Bank Mandiri dalam mendorong energi terbarukan dan transportasi ramah lingkungan menegaskan peran aktifnya dalam mempercepat transisi energi di Indonesia. Dengan pencapaian ini, Bank Mandiri diharapkan dapat terus menjadi motor penggerak dalam mewujudkan visi Net Zero Emission 2060, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.