Listrik Kantor Lebih Hemat dengan Sistem Kerja WFH, Ini Buktinya!

Listrik Kantor Lebih Hemat dengan Sistem Kerja WFH, Ini Buktinya!
Ilustrasi Kerja Work From Home. (Dok: @coc_komputer)

Listrik Indonesia | Pandemi COVID-19 telah membawa perubahan besar dalam cara kita bekerja. Salah satu perubahan terbesar adalah adopsi sistem kerja dari rumah atau Work From Home (WFH). Banyak perusahaan yang harus menyesuaikan diri dengan kondisi ini demi kelangsungan bisnis mereka. Namun, ada manfaat yang tidak terduga dari sistem kerja WFH ini, terutama dalam hal penghematan biaya listrik kantor. Berikut ini beberapa cara bagaimana sistem kerja WFH dapat membantu mengurangi konsumsi listrik di kantor:

1. Mengurangi Penggunaan Pencahayaan

Saat karyawan bekerja dari rumah, kantor menjadi jauh lebih sepi. Dengan demikian, penggunaan lampu dan sistem pencahayaan lainnya berkurang secara signifikan. Pencahayaan biasanya merupakan salah satu penyumbang utama konsumsi listrik di kantor, terutama jika kantor tersebut memiliki area yang luas. Penghematan ini dapat terasa langsung dalam tagihan listrik bulanan.

2. Mengurangi Penggunaan Pendingin Ruangan

AC atau pendingin ruangan adalah perangkat yang paling banyak memakan listrik, terutama di daerah tropis seperti Indonesia. Dengan jumlah karyawan yang bekerja di kantor lebih sedikit atau bahkan tidak ada, kebutuhan untuk menjaga suhu ruangan tetap nyaman juga berkurang. Dengan demikian, penggunaan AC dapat dikurangi atau bahkan dimatikan di beberapa ruangan.

3. Pengurangan Penggunaan Peralatan Kantor

Peralatan kantor seperti komputer, printer, dan mesin fotokopi juga menjadi lebih jarang digunakan ketika karyawan bekerja dari rumah. Peralatan-peralatan ini tidak hanya mengkonsumsi listrik saat digunakan, tetapi juga mengeluarkan panas yang dapat membuat ruangan lebih panas dan memerlukan lebih banyak pendingin udara. Dengan minimnya penggunaan, listrik yang dikonsumsi oleh peralatan-peralatan ini pun berkurang.

4. Optimalisasi Penggunaan Ruang Kantor

Dengan sistem kerja WFH, perusahaan bisa mempertimbangkan untuk menyewakan sebagian dari ruang kantor yang tidak terpakai atau bahkan mengurangi ukuran kantor yang disewa. Optimalisasi penggunaan ruang ini tentu saja akan mengurangi konsumsi listrik secara keseluruhan, karena ruangan yang lebih kecil memerlukan lebih sedikit pencahayaan dan pendingin ruangan.

5. Manajemen Energi yang Lebih Efisien

WFH juga memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk menerapkan manajemen energi yang lebih efisien. Misalnya, perusahaan dapat menanamkan sistem otomatisasi yang memungkinkan pengaturan pencahayaan dan pendingin ruangan secara otomatis berdasarkan jadwal dan kebutuhan aktual. Sensor gerak juga bisa dipasang untuk memastikan lampu dan AC hanya menyala saat ada orang di ruangan tersebut.

Sistem kerja WFH tidak hanya memberikan fleksibilitas dan keamanan bagi karyawan di tengah situasi pandemi, tetapi juga menawarkan potensi penghematan biaya yang signifikan bagi perusahaan. Dengan mengurangi penggunaan listrik di kantor, perusahaan dapat menekan pengeluaran operasional dan mengalokasikan sumber daya tersebut ke hal-hal lain yang lebih strategis. Tentunya, ini adalah win-win solution yang bisa dipertimbangkan untuk diterapkan secara jangka panjang.

Dengan manfaat-manfaat yang ditawarkan, tidak mengherankan jika banyak perusahaan yang mempertimbangkan untuk terus mengadopsi sistem kerja WFH atau model kerja hibrida meskipun pandemi telah mereda. Selain memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan karyawan, penghematan biaya listrik di kantor menjadi alasan kuat lainnya.

 

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Listrik

Index

Berita Lainnya

Index