Listrik Indonesia | Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, menegaskan komitmen PLN dalam transisi menuju energi yang lebih bersih, berkelanjutan, dan terjangkau.
Darmawan menguraikan perjalanan PLN dalam menghadapi tantangan dan peluang energi terbarukan. Awalnya, PLN bertugas hanya untuk menyediakan listrik. Namun, seiring berjalannya waktu, PLN kini juga berperan dalam mengurangi emisi karbon guna mengatasi krisis iklim.
Menurutnya, tantangan terbesar dalam transisi energi ini adalah harga energi terbarukan yang sebelumnya lebih mahal dibandingkan energi berbasis fosil. "Dulu, energi terbarukan seperti tenaga surya dihargai 25 sen per kWh di tahun 2015. Namun, harga ini perlahan menurun dan kini bisa berada 5 sen per kWh," ungkapnya di acara electricity connect 2024, JCC Senayan, Jakarta. Rabu, (20/11/2024).
BACA JUGA: Electricity Connect 2024 Siap Digelar, Kolaborasi untuk Transisi Energi
Penurunan harga ini, kata Darmawan, menjadi peluang besar untuk mempercepat transisi energi bersih. Selain tenaga surya, harga tenaga angin juga semakin terjangkau, berkat kemajuan teknologi penyimpanan energi atau energy storage system (ESS). "Dulu, sistem penyimpanan energi berbiaya di atas 20 sen per kWh. Sekarang, biayanya sudah jauh lebih rendah dan lebih kompetitif," tambahnya.
Lebih lanjut, Darmawan menjelaskan bahwa penggunaan mobil listrik kini semakin efisien dan ramah lingkungan. PLN terus mendorong masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik karena konversi energi listrik ke tenaga kinetik pada mobil listrik mencapai efisiensi lebih dari 80%, jauh lebih baik dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil yang menghasilkan panas berlebih dan mengurangi efisiensi.
BACA JUGA: Majalah Listrik Indonesia Beri Penghargaan untuk Sosok Inspiratif Kelistrikan Nasional
Darmawan juga menyampaikan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam mewujudkan ekosistem energi terbarukan. "Kita perlu bekerja sama dalam menciptakan energi yang tidak hanya terjangkau tetapi juga bersih dan ramah lingkungan," tuturnya. Hal ini, menurutnya, sejalan dengan visi Presiden untuk mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, dan mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen yang berkelanjutan tanpa mengabaikan lingkungan.
Dalam upaya mencapai target energi terbarukan, PLN berencana meningkatkan kapasitas energi terbarukan hingga 100 gigawatt dalam beberapa dekade mendatang. PLN juga melakukan kolaborasi dengan negara-negara Asia untuk mengembangkan model energi yang berkelanjutan, termasuk menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Dengan semangat sinergi dan kolaborasi, Darmawan mengajak seluruh pihak untuk mendukung langkah PLN dalam menciptakan Indonesia yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera. "Semoga ini menjadi tonggak penting bagi kita semua menuju masa depan energi yang lebih bersih dan terjangkau," tutupnya.
