Current Date: Minggu, 08 Desember 2024

Demi Hilirisasi MIND ID Harus Bangun Listrik Sendiri

Demi Hilirisasi MIND ID Harus Bangun Listrik Sendiri
Ilustrasi

Listrik Indonesia | Holding BUMN Industri Pertambangan, MIND ID, berencana mengalokasikan investasi sebesar Rp 267 triliun hingga 2029 guna mendukung proyek hilirisasi empat anggota holding-nya. Anggaran ini tercantum dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP). 

Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, mengungkapkan bahwa investasi besar ini membutuhkan pasokan energi primer sebesar 5 Giga Watt (GW) dalam lima tahun ke depan. Namun, kebutuhan energi sebesar itu belum masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN. 

"Kami memerlukan energi primer sebesar 5 GW hingga 2029, dan saat ini tidak ada satu pun yang tercantum dalam RUPTL," ujar Dilo dalam acara MIND ID Commodities Outlook 2025 di Jakarta, Selasa (26/11/2024). 

Sebagai konsekuensinya, MIND ID harus membangun infrastruktur pembangkit listrik sendiri, di samping infrastruktur pendukung lain seperti jalan, perumahan, dan fasilitas sosial. 

Hilirisasi dan Dampak Ekonomi Daerah 

Dilo menyoroti proyek hilirisasi bauksit di Mempawah, Kalimantan Barat, sebagai salah satu contoh sukses. Meski produksi masih dalam tahap awal, dampaknya terhadap perekonomian lokal mulai terasa. 

"Pendapatan per kapita di Mempawah sekarang sudah meningkat dua digit. Kehadiran proyek ini membawa dampak langsung ke berbagai sektor, seperti restoran, rumah kos, dan fasilitas lainnya," jelas Dilo. 

Ia menegaskan bahwa percepatan hilirisasi memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Namun, jika beban pengembangan infrastruktur sepenuhnya ditanggung oleh badan usaha, hal ini akan menjadi tantangan besar. 

Kolaborasi untuk Mendukung Hilirisasi 

Dilo menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendukung program hilirisasi yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Penyediaan energi primer harus menjadi prioritas untuk memastikan kelancaran pengembangan industri. 

"Kami diminta mempercepat hilirisasi, tetapi listriknya tidak tersedia. Oleh karena itu, penyediaan energi primer kini menjadi fokus utama dalam rencana pengembangan industri kami," kata Dilo. 

Kolaborasi antara pemerintah, PLN, dan sektor swasta menjadi kunci agar ambisi hilirisasi nasional dapat terwujud sesuai target.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Listrik

Index

Berita Lainnya

Index