Current Date: Minggu, 08 Desember 2024

Peneliti BRIN Ungkap Sulitnya Air Bersih di IKN

Peneliti BRIN Ungkap Sulitnya Air Bersih di IKN
Ilustrasi IKN

Listrik Indonesia | Ketersediaan air baku yang memadai dan berkualitas menjadi elemen vital dalam mendukung keberlanjutan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Dengan proyeksi jumlah penduduk mencapai 1,9 juta jiwa pada 2045, aspek kualitas, kuantitas, dan kontinuitas pasokan air perlu mendapat perhatian serius. 

Nicco Plamonia, peneliti dari Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih (PRLTB) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyoroti pentingnya sumber air baku yang andal. Saat ini, Bendungan Sepaku Semoi menjadi satu-satunya sumber air operasional, meskipun lokasi IKN yang berada di ketinggian mengharuskan penggunaan pompa bertekanan tinggi. 

“Sumber air baku untuk IKN Nusantara akan berasal dari berbagai bendungan, termasuk Bendungan Sepaku Semoi. Namun, posisi IKN yang lebih tinggi dibandingkan sumber air menimbulkan tantangan teknis,” ungkap Nicco, seperti dilansir dari laman BRIN. 

Nicco menjelaskan, proses pemompaan air dari dataran rendah ke dataran tinggi memerlukan tekanan besar, yang meningkatkan biaya operasional hingga Rp 478 per meter kubik. "Indonesia bukan negara kaya, sehingga biaya tambahan ini harus dikelola agar tarif air tetap terjangkau," jelasnya. 

Selain itu, Nicco menegaskan pentingnya efisiensi sistem distribusi air. Mulai tahun 2035, distribusi air akan mengadopsi sistem gravitasi, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang IKN, untuk mengurangi ketergantungan pada pompa. Langkah ini bertujuan menjaga keberlanjutan pasokan air baku bagi penduduk. 

Pembangunan IKN Nusantara sebagai smart city juga memprioritaskan penyediaan air minum perpipaan berkualitas. Nicco menekankan bahwa infrastruktur dasar seperti ini harus tersedia sebelum mengembangkan konsep smart city. "Tanpa sistem air perpipaan yang layak, masyarakat akan terus bergantung pada air tanah atau air galon yang lebih mahal dan kualitasnya tidak selalu terjamin," tambahnya. 

Implementasi sistem perpipaan berkualitas tinggi, yang telah diterapkan di berbagai negara maju, diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap air PDAM. Hal ini juga bertujuan mengurangi ketergantungan pada air kemasan. Nicco mengajak pemerintah, akademisi, dan praktisi untuk berkolaborasi demi menjamin keberlanjutan penyediaan air baku di IKN. 

"Infrastruktur air minum yang andal akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memperkuat ketahanan kota menghadapi tantangan masa depan," tutup Nicco.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#BRIN

Index

Berita Lainnya

Index