Listrik Indonesia | Ada tugas khusus yang saat ini diemban PT Pertamina New & Renewable Energy (PNRE). Sebagai anak usaha PT Pertamina (Persero) yang memang fokus pada pemanfaatan energi bersih, PNRE juga memang dalam posisi harus mendukung pemerintah dalam komitmennya untuk mencapai target net zero emission pada tahun 2060.
Berkaitan dengan capaian emisi nol bersih itu, CEO PT Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) Jhon Anis mengatakan bahwa dua mandat yang diberikan pada PNRE. Pertama, membantu pemerintah untuk mencapai tujuan net zero emission. Kedua, secara bisnis, PNRE juga harus mencari bisnis baru atau mempersiapkan bisnis baru ke depannya.
“Skenario terburuknya dalam 45 tahun ke depan, fossil fuel sudah mulai ditinggalkan. Kalau kita tidak melakukan apa-apa, bisnis pertamina akan habis. Nah ini bisnis baru yang harus dipersiapkan. Itu dua mandat besar untuk PNRE,” kata Jhon, di sela-KTT Iklim (COP29) di Baku, Azerbaijan beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari Bisnis Indonesia.
Namun Jhon mengakui bahwa fossil fuel masih diperlukan. Apalagi jika bicara di Indonesia. “Kita masih perlu bertumbuh 8% sebagaimana target pemerintah dan bagaiamana pun target tersebut masih harus didukung eleh energi existing,” katanya.
Di lain pihak, energi baru dan terbarukan juga harus masuk untuk mendukung target pemerintah terhadap NZE. “Mengingat fossil fuel masih diperlukan, maka yang perlu kita lakukan pertam-tama adalah dekarbonisasi,” ujarnya.