Target Besar 52 Gigawatt Hidrogen 2051: Mampukah Indonesia Mencapainya?

Target Besar 52 Gigawatt Hidrogen 2051: Mampukah Indonesia Mencapainya?
Ilustrasi Green Hydrogen

Listrik Indonesia | Dalam upaya mendorong transisi energi dan akselerasi penggunaan kendaraan berbasis listrik serta hidrogen di Indonesia, nama Prof. Eniya Listiani Dewi menjadi salah satu tokoh kunci. Saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal EBTKE di Kementerian ESDM, Prof. Eniya memiliki visi besar dalam mengembangkan teknologi ramah lingkungan untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060. 

Sebagai ilmuwan yang mendalami teknologi fuel cell, Prof. Eniya telah lama dikenal atas dedikasinya dalam penelitian bahan bakar hidrogen. Teknologi ini menawarkan solusi energi yang ramah lingkungan dengan mengubah gas hidrogen dan oksigen menjadi listrik tanpa proses pembakaran, menghasilkan limbah berupa air yang aman digunakan. 

Hidrogen dan Masa Depan Energi Indonesia 

Mengutip majalah Listrik Indonesia edisi 99. Prof. Eniya menekankan pentingnya pemanfaatan hidrogen sebagai bagian dari strategi NZE. Menurutnya, skenario pemanfaatan hidrogen akan terus meningkat signifikan dalam beberapa dekade mendatang. Pada 2031, kapasitas pemanfaatan hidrogen diproyeksikan mencapai 328 megawatt, dan akan meningkat secara bertahap hingga 52 gigawatt pada 2051. 

"Pengembangan hidrogen, baik biru maupun hijau, menjadi langkah penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan. Indonesia memiliki potensi besar dalam menghasilkan hidrogen hijau dengan memanfaatkan sumber daya energi terbarukan," ujar Prof. Eniya, yang juga menjabat sebagai Presiden Indonesia Fuel Cell and Hydrogen Energy (IFHE). 

Indonesia menetapkan target penggunaan energi terbarukan sebesar 23% pada 2025. Namun hingga 2023, capaian baru mencapai 13,7%. Hal ini menunjukkan perlunya upaya ekstra, termasuk pengembangan teknologi berbasis hidrogen dan kendaraan listrik, untuk memenuhi target tersebut. 

Dorongan Inovasi dan Teknologi 

Dengan latar belakang sebagai periset, Prof. Eniya tidak hanya berfokus pada pengembangan teknologi, tetapi juga pada upaya edukasi dan penyadaran masyarakat mengenai pentingnya transisi energi. "Kita harus terus mendukung inovasi dan kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan ekosistem energi bersih yang berkelanjutan," tegasnya. 

Peran strategisnya dalam mendukung transisi energi menjadikan dirinya sebagai inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk turut berkontribusi dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan. Upaya ini diharapkan mampu membawa Indonesia lebih dekat ke era energi bersih yang berkelanjutan.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Hydrogen

Index

Berita Lainnya

Index