Listrik Indonesia | Perusahaan hidrogen asal Prancis, Hydrogen De France (HDF Energy) belum lama ini menandatangani kesepakatan kerja sama dengan PT PLN (Persero) untuk pengembangan Hydrogen Fuel Cell Hybrid Power Plant di Indonesia. Kesepakatan ini diumumkan di sela-sela Konferensi Perubahan Iklim COP28 di Dubai.
Mathieu Geze, President Director HDF Energy Indonesia, menyampaikan bahwa pihaknya sangat serius mengembangkan infrastruktur hidrogen skala besar. Sebagai pemimpin global dalam industri hidrogen, HDF Energy meyakini kolaborasi ini akan mempercepat implementasi pembangkit listrik hidrogen yang ramah lingkungan, stabil, dan berpotensi menempatkan Indonesia di garis depan proyek hidrogen hijau di Asia Pasifik.
Dalam wawancara khusus dengan Listrik Indonesia, Mathieu Geze menjelaskan peran HDF Energy di Indonesia. “Kami fokus membantu PLN mengurangi ketergantungan pada diesel genset di pulau-pulau kecil dan mengembangkan hidrogen sebagai sumber energi terbarukan,” ujarnya disela-sela acara FGD Reviu Peta Jalan Hidrogen dan Amonia Nasional (RHAN) serta peluncuran Global Hydrogen Ecosystem Summit (GHES) 2025, di Kantor KESDM, Jakarta, Selasa (17/12/2024).
Ia juga menyoroti fleksibilitas hidrogen yang dapat diproduksi di mana saja tanpa memerlukan logistik khusus, menjadikannya solusi ideal untuk negara kepulauan seperti Indonesia.
Potensi Besar Hidrogen di Indonesia
Mathieu menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi hidrogen. Dengan jumlah pulau yang mencapai ribuan dan kebutuhan energi yang terus meningkat, hidrogen dapat menjadi solusi untuk menghadirkan infrastruktur energi yang andal, terutama di wilayah timur Indonesia yang selama ini sulit dijangkau jaringan listrik konvensional.
“Indonesia memiliki keunikan dari segi skala dan jumlah penduduk. Hidrogen tidak hanya dapat mendekarbonisasi sektor energi, tapi juga transportasi laut yang vital bagi negara ini,” tambahnya.
Terkait regulasi hidrogen, Mathieu menjelaskan bahwa pengembangan kerangka kerja ini masih berlangsung di tingkat global. Namun, ia optimistis bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat untuk memanfaatkan potensi hidrogen secara maksimal.
Menurutnya, lembaga Keuangan telah mulai menunjukkan ketertarikan untuk mendanai proyek hidrogen inovatif, yang sesuai dengan konteks energi setempat. Proyek yang ditawarkan HDF di Indonesia Timur merupakan salah satu contoh proyek hidrogen yang menarik bagi lembaga keuangan, karena proyek yang didorong berfokus pada daerah yang memiliki kendala akses energi serta turut membangun kemandirian energi setempat.
Mathieu juga berharap para pemangku kepentingan di Indonesia dapat memahami potensi hidrogen tidak hanya sebagai komoditas ekspor, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan lokal.
“Hidrogen memiliki peran strategis bagi masa depan energi Indonesia. Kami berharap ini menjadi langkah awal untuk membangun ekosistem energi yang lebih hijau dan berkelanjutan,” tutupnya.
In English:
HDF Energy Offers Hydrogen as a Power Solution for Indonesian Islands
Listrik Indonesia | A French hydrogen company, Hydrogen De France (HDF Energy), recently signed a cooperation agreement with PT PLN (Persero) for the development of a Hydrogen Fuel Cell Hybrid Power Plant in Indonesia. This partnership was announced during the COP28 Climate Change Conference in Dubai.
Mathieu Geze, President Director of HDF Energy Indonesia, emphasized the company’s commitment to developing large-scale hydrogen infrastructure. As a global leader in the hydrogen industry, HDF Energy believes this collaboration will accelerate the implementation of environmentally friendly, stable hydrogen power plants and potentially position Indonesia at the forefront of green hydrogen projects in the Asia-Pacific region.
In an exclusive interview with Listrik Indonesia, Mathieu Geze explained HDF Energy’s role in Indonesia. "We are focused on helping PLN reduce its dependency on diesel generators in small islands and developing hydrogen as a renewable energy source," he said on the sidelines of the National Hydrogen and Ammonia Roadmap (RHAN) Review and the launch of the Global Hydrogen Ecosystem Summit (GHES) 2025, held at the Ministry of Energy and Mineral Resources (KESDM) office in Jakarta on Tuesday (17/12/2024).
He also highlighted the flexibility of hydrogen, which can be produced anywhere without requiring special logistics, making it an ideal solution for island nations like Indonesia.
Great Hydrogen Potential in Indonesia
Mathieu mentioned that Indonesia has significant potential for hydrogen energy development. With thousands of islands and an ever-growing energy demand, hydrogen could provide a reliable energy infrastructure, particularly in eastern Indonesia, where conventional electricity grids have struggled to reach.
"Indonesia’s uniqueness lies in its scale and population. Hydrogen can not only decarbonize the energy sector but also maritime transport, which is vital for the country," he added.
Regarding hydrogen regulations, Mathieu explained that the development of a regulatory framework is still underway globally. However, he is optimistic that Indonesia is on the right path to fully harness hydrogen’s potential.
According to him, financial institutions start showing their interests in financing innovative hydrogen projects, which is in line with the local energy context. The projects proposed by HDF in Eastern Indonesia is one project example which attracts investors, as the projects focus in the area with energy access challenge while contributing in improving local energy self-sufficiency
Mathieu also hopes that stakeholders in Indonesia will recognize hydrogen not just as an export commodity but also as a solution for meeting domestic and local energy needs.
"Hydrogen plays a strategic role in Indonesia’s energy future. We hope this marks the beginning of building a greener and more sustainable energy ecosystem," he concluded.
GoogleNews
