IMIP Bakal Pacu EBT

IMIP Bakal Pacu EBT
Fasilitas IMIP di Morowali

Listrik Indonesia | PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) terus berkomitmen untuk mendorong transisi menuju energi baru terbarukan (EBT) melalui berbagai inovasi. Langkah strategis ini menjadi bagian dari rencana berkelanjutan perusahaan yang akan terus digenjot pada tahun 2025.

Direktur Komunikasi PT IMIP, Emilia Bassar, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan tiga fokus utama untuk tahun 2025. Ketiga fokus tersebut meliputi hilirisasi nikel, penguatan kluster bahan baku pendukung baterai kendaraan listrik, dan pengembangan pembangkit listrik berbasis EBT.

“Kami sedang mendorong transisi energi dengan memulai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU),” ujar Emilia di Jakarta, Rabu (18/12/2024). Ia menambahkan bahwa meskipun kapasitas pembangkit berbasis EBT masih terbatas, upaya ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan untuk masa depan energi yang lebih ramah lingkungan.

Selain pengembangan pembangkit listrik, PT IMIP juga telah mengoperasikan truk dan wheel loader berbasis Electric Vehicle (EV) di kawasan industri. Emilia menyebutkan bahwa saat ini terdapat lebih dari 130 damtruk EV dan sekitar 80 wheel loader listrik yang aktif digunakan. “Penggunaan kendaraan listrik ini merupakan salah satu wujud nyata dari komitmen kami terhadap transisi energi,” jelasnya.

Di sisi lain, Media Relation Head PT IMIP, Dedy Kurniawan, menyampaikan bahwa terdapat delapan tenant yang sedang dalam tahap konstruksi untuk memproduksi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), yaitu bahan baku utama baterai listrik. “Delapan perusahaan ini sedang berinvestasi dalam produksi bahan baku baterai listrik. MHP merupakan salah satu komponen penting dalam pembuatan baterai kendaraan listrik,” terang Dedy.

Dedy juga menyebutkan bahwa saat ini kawasan PT IMIP telah dihuni oleh sekitar 65 perusahaan, dengan delapan tenant lainnya dalam proses pembangunan. Namun, terkait target produksi bahan baku baterai listrik ke depan, ia menegaskan bahwa hal itu akan disesuaikan dengan kapasitas daya dukung kawasan.

Sementara itu, PT IMIP mencatat produksi besar pada empat komoditas utama di kawasan industri. Produk tersebut meliputi nickel pig iron (NPI) sebanyak 4,76 juta ton, stainless steel slab sebanyak 4,2 juta ton, steel hot rolling coil sebanyak 2 juta ton, dan steel cold rolling coil sebanyak 1,4 juta ton.

Langkah-langkah ini menunjukkan keseriusan PT IMIP dalam mendukung transisi energi berkelanjutan sekaligus memperkuat peran Indonesia dalam ekosistem industri baterai dan kendaraan listrik global.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Energi Terbarukan

Index

Berita Lainnya

Index