Listrik Indonesia | Pemerintah Kabupaten Manggarai terus berupaya mempercepat pembangunan energi berkelanjutan melalui proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu Unit 5-6 di Desa Wewo. Proyek ini diharapkan mulai beroperasi pada 2026 dan menjadi langkah penting dalam menciptakan ekonomi lokal yang lebih dinamis dan inklusif.
Bupati Manggarai, Herybertus Nabit, menyampaikan bahwa proyek ini bukan sekadar penyediaan listrik, tetapi juga bagian dari visi strategis daerah untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat. “Pembangunan PLTP ini adalah solusi untuk mengatasi keterbatasan energi yang selama ini menjadi kendala utama pengembangan sektor pendidikan, kesehatan, dan industri lokal,” jelasnya.
Meski ada resistensi dari sebagian masyarakat, terutama di wilayah Poco Leok, Herybertus menekankan pentingnya komunikasi terbuka. “Kami telah berkomitmen untuk berdialog dengan semua pihak agar setiap persoalan dapat diselesaikan dengan baik. Ini adalah proyek untuk kepentingan bersama,” tambahnya.
PLTP Ulumbu diharapkan menjadi jawaban atas ketergantungan wilayah Manggarai pada sumber energi mahal dan tidak ramah lingkungan. “Dengan pertumbuhan penduduk dan sektor ekonomi yang terus meningkat, kebutuhan listrik melonjak hingga 30 persen dalam lima tahun ke depan. Kita butuh solusi yang berkelanjutan,” tegas Herybertus.
Potensi Geotermal Manggarai yang Belum Dimaksimalkan
Kabupaten Manggarai memiliki potensi panas bumi yang besar, khususnya di kawasan Poco Leok. Pengembangan PLTP Ulumbu Unit 5-6 tidak hanya akan meningkatkan kapasitas listrik yang tersedia tetapi juga membuka peluang ekonomi baru, seperti lapangan kerja dan penguatan industri kecil menengah.
“Potensi ini harus dimanfaatkan secara optimal. Dengan dukungan semua pihak, kami yakin PLTP ini akan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, termasuk peningkatan akses listrik dan pengembangan ekonomi lokal,” kata Herybertus.
PLTP Ulumbu, yang dikelola oleh PT PLN Indonesia Power Services, telah beroperasi sejak 2011 dengan kapasitas 4 x 2,5 Megawatt (MW). Dengan tambahan Unit 5-6, kapasitas tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik yang semakin mendesak.
Dalam konteks global, pembangunan PLTP Ulumbu juga sejalan dengan upaya transisi energi Indonesia menuju netralitas karbon. Energi panas bumi, sebagai sumber daya yang ramah lingkungan, diharapkan dapat menjadi tulang punggung penyediaan energi bersih di Manggarai dan wilayah sekitarnya.
“Ini adalah langkah penting untuk masa depan Manggarai. Proyek ini tidak hanya membangun infrastruktur energi, tetapi juga membuka jalan menuju pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkas Herybertus.
