Simak, Ini Asal Usul Pembangkit Geothermal

Simak, Ini Asal Usul Pembangkit Geothermal
PLTP. (Dok: @beritateraktualmasakini)

Listrik Indonesia | Energi geothermal atau energi panas bumi adalah salah satu bentuk energi terbarukan yang memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan listrik global. Namun, bagaimana sejarah perkembangan pembangkit listrik geothermal hingga menjadi salah satu pilihan utama energi bersih saat ini? Artikel ini akan mengungkapkan asal usul dan perjalanan teknologi geothermal.

Awal Penemuan Sumber Panas Bumi

Penggunaan panas bumi sebenarnya telah dikenal sejak zaman kuno. Bangsa Romawi dan Cina kuno menggunakan sumber air panas alami untuk mandi, memasak, dan pemanasan. Di Eropa, kota-kota seperti Pisa, Italia, terkenal dengan sumber air panasnya yang kaya akan mineral.

Konsep bahwa panas di dalam bumi dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi mulai mendapat perhatian pada abad ke-19. Penemuan ini menjadi cikal bakal pengembangan pembangkit listrik geothermal.

Proyek Geothermal Pertama di Dunia

Pembangkit listrik geothermal pertama dibangun di Larderello, Italia, pada tahun 1904. Piero Ginori Conti, seorang ilmuwan Italia, berhasil menggunakan uap dari perut bumi untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik. Meskipun kecil, ini merupakan keberhasilan besar yang membuktikan bahwa energi panas bumi dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan energi manusia.

Pada dekade berikutnya, pembangkit ini terus diperbesar, menjadikan Larderello sebagai lokasi pertama di dunia yang memanfaatkan energi geothermal secara komersial.

Pengembangan Global di Pertengahan Abad ke-20

Setelah keberhasilan di Italia, teknologi geothermal mulai menarik perhatian negara lain. Pada pertengahan abad ke-20, Amerika Serikat, Filipina, dan Islandia menjadi pionir dalam pengembangan pembangkit listrik panas bumi.

  • Amerika Serikat: Pembangkit pertama di negara ini dibangun di kawasan geyser, California, pada tahun 1960.
  • Islandia: Negara ini memanfaatkan panas bumi untuk pemanas distrik (district heating) sejak tahun 1940-an, kemudian mengembangkannya untuk pembangkit listrik pada 1960-an.
Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#PLTP

Index

Berita Lainnya

Index