Ambisi Meraih Lifting Migas di 2025

Ambisi Meraih Lifting Migas di 2025
Ilustrasi

Listrik Indonesia | Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan optimisme bahwa target lifting minyak nasional sebesar 605 ribu barel per hari (barrel oil per day/BOPD), sesuai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, dapat direalisasikan. Hal ini didukung oleh sejumlah temuan eksplorasi dan penerapan teknologi mutakhir. 

Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menjelaskan bahwa peningkatan produksi minyak akan ditopang oleh hasil eksplorasi di wilayah Jambi Merang, pemanfaatan teknologi ExxonMobil, serta sejumlah proyek yang dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2025. 

"Target APBN sebesar 605 ribu barel per hari diharapkan dapat tercapai. Beberapa temuan eksplorasi di Jambi Merang, teknologi ExxonMobil, serta proyek-proyek yang akan on-stream pada 2025 menjadi faktor kunci dalam upaya ini," ujar Djoko. 

Dukungan Pendanaan untuk KKKS 

Lebih lanjut, Djoko mengungkapkan bahwa SKK Migas telah menyusun program dan alokasi anggaran untuk mendukung Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam meningkatkan lifting minyak. Pendanaan tersebut mencakup investasi besar untuk penerapan teknologi yang mampu meningkatkan produksi secara signifikan. 

"Anggaran untuk teknologi peningkatan produksi diperkirakan mencapai belasan miliar dolar AS. Namun, angka pastinya baru akan diketahui setelah akhir tahun ini," tambah Djoko. 

SKK Migas terus mendorong KKKS untuk memanfaatkan teknologi canggih dan melakukan inovasi guna mendukung peningkatan produksi minyak dan gas bumi nasional. Upaya ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mengoptimalkan potensi sumber daya energi dalam negeri, sekaligus menjaga ketahanan energi nasional. 

Dengan berbagai langkah strategis tersebut, SKK Migas menunjukkan komitmennya untuk memastikan bahwa target lifting minyak nasional pada 2025 dapat tercapai secara efektif dan berkelanjutan.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#SKK MIgas

Index

Berita Lainnya

Index