Listrik Indonesia | Pemerintah Indonesia telah memperkenalkan diskon tarif listrik sebesar 50% bagi pelanggan rumah tangga dengan daya listrik hingga 2.200 VA selama dua bulan, yaitu Januari dan Februari 2025. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mengurangi beban pengeluaran rumah tangga dan menjaga ketahanan ekonomi kelas menengah ke bawah. Namun, dampak diskon ini masih menjadi topik perdebatan di kalangan masyarakat dan ahli ekonomi.
Diskon tarif listrik ini memberikan manfaat bagi masyarakat, yaitu diskon ini membantu mengurangi beban biaya listrik yang merupakan komponen besar dalam pengeluaran rumah tangga.
Menurut peneliti Center of Reform on Economics (CORE), Yusuf Rendy Manilet, pembayaran listrik menjadi komponen kedua terbesar setelah pembayaran sewa rumah. Dengan diskon 50%, masyarakat dapat menghemat biaya listrik dan meningkatkan daya beli mereka. Hal tersebut ia ungkapkan beberapa waktu yang lalu, dikutip pada Kamis (02/01/2024).
"Pembayaran listrik itu menjadi komponen kedua terbesar setelah pembayaran sewa rumah dalam rata-rata pengeluaran untuk kebutuhan perumahan dan fasilitas rumah tangga, dengan angka proporsi mencapai 11% pada Maret 2024," katanya.
Selain itu, diskon tarif listrik juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan biaya listrik yang lebih rendah, masyarakat memiliki lebih banyak uang untuk berinvestasi atau membeli barang dan jasa lainnya, yang pada gilirannya dapat mendorong perekonomian lokal.
Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly menyebutkan bahwa diskon ini dapat menyebabkan PLN kehilangan pendapatan hingga triliunan rupiah.
"Ini kami sikapi karena ada penurunan pendapatan dari pelanggan sebesar Rp5 triliun per bulan di Januari dan Februari," katanya, beberapa waktu yang lalu.
Diskon tarif listrik 50% memiliki manfaat yang signifikan dalam mengurangi beban biaya listrik bagi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, durasi diskon yang terbatas dan potensi kehilangan pendapatan PLN menjadi hal-hal yang perlu dipertimbangkan oleh pemerintah.
