Komisi XII DPR RI Beri Karpet Merah Bagi Kuwait untuk Investasi Sektor Energi

Komisi XII DPR RI Beri Karpet Merah Bagi Kuwait untuk Investasi Sektor Energi
Oil Rig. (Dok: @oilandgas.world)

Listrik Indonesia | Upaya mewujudkan swasembada energi di Indonesia kembali mendapat dorongan besar dengan hadirnya peluang investasi strategis dari Kuwait. Dubes Indonesia untuk Kuwait, Lena Maryana, mengonfirmasi bahwa Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (KUFPEC) berencana menggelontorkan hingga 10 miliar USD untuk mendukung sektor minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia.

Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya, menyambut hangat tawaran ini dan menilai investasi Kuwait sejalan dengan target pemerintah menuju swasembada energi. Rencana investasi tersebut diungkapkan dalam pertemuan antara Dubes Lena Maryana dan Komisi XII DPR RI di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, pada Selasa (07/01/2025). 

Menurut Bambang, akselerasi investasi di sektor migas adalah salah satu cara efektif untuk memenuhi Asta Cita Presiden Prabowo, termasuk target pertumbuhan ekonomi 8% dalam lima tahun ke depan. 

"Sebagai komisi yang membidangi energi, swasembada energi merupakan bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo yang harus kita dukung. Masuknya investasi ini menjadi peluang baik bagi Indonesia, termasuk dalam mendukung realisasi target swasembada energi," ungkapnya.

Pemerintah, melalui SKK Migas, disebutkan telah membuka berbagai blok migas untuk investasi, dengan Kuwait telah memperoleh hak di dua blok setelah kesuksesannya di Blok Natuna. Bambang memastikan dukungan legislatif untuk mencarikan solusi atas hambatan investasi, dengan menyebut Komisi XII siap menjadi problem solver.

Bambang menambahkan bahwa dalam proyeksi Kementerian Investasi, grafik pertumbuhan investasi diperkirakan terus meningkat, dengan target mencapai Rp 3.000 triliun pada 2027. Tawaran dari Kuwait, menurutnya, adalah bagian dari peta jalan strategis menuju pencapaian target tersebut.

Dubes Lena Maryana menegaskan bahwa KUFPEC, perusahaan migas milik negara Kuwait, telah memiliki hubungan panjang dengan Indonesia sejak 1980-an. Komitmen mereka untuk menanamkan investasi hingga 10 miliar USD, dengan tahap awal sebesar 1 miliar USD.

"Tawaran investasi ini sangat positif, terutama untuk mendukung target lifting minyak sebesar 1 juta barel per hari hingga 2030. Indonesia harus menjemput bola karena investasi ini juga berkontribusi pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi hingga 8%," katanya.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#energi

Index

Berita Lainnya

Index