Listrik Indonesia | Program insentif untuk sepeda motor listrik yang diterapkan pemerintah pada 2023 dan 2024 mendapat apresiasi positif dari industri. Budi Setiyadi, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI), menyampaikan bahwa meskipun terdapat kendala pada implementasi awal, perkembangan yang terjadi di tahun 2024 cukup menggembirakan. Menurutnya, meskipun target subsidi pada 2023 hanya tercapai sekitar 12.000 unit dari target 200.000, di tahun 2024, pemerintah berhasil mencapai target penjualan 50.000 unit dari kuota yang diturunkan menjadi 50.000 unit setelah evaluasi tahun sebelumnya.
Namun, meskipun tren positif ini, Budi menegaskan bahwa industri saat ini sangat mengharapkan kepastian dari pemerintah terkait skema dan besaran insentif untuk tahun 2025. Seperti yang diungkapkan Budi, AISMOLI telah mengajukan permohonan kepada berbagai kementerian terkait, seperti Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian SDM, untuk memperpanjang dan melanjutkan skema subsidi yang ada. "Kami berharap agar skema dan besaran subsidi yang sudah berjalan dengan baik di 2024 tetap diteruskan," ujar Budi.
Pentingnya subsidi, menurutnya, sangat terkait dengan harga sepeda motor listrik yang saat ini sebagian besar dipengaruhi oleh komponen baterai. Harga baterai yang menyumbang 30-40% dari total harga motor listrik menjadikan subsidi sangat penting untuk mengurangi beban masyarakat dalam membeli motor listrik. Saat ini, harga sepeda motor listrik bervariasi, mulai dari sekitar Rp13 juta hingga Rp40 juta, tergantung pada jenis baterai yang digunakan.
Budi juga mengungkapkan bahwa meskipun subsidi telah berakhir pada 2024, banyak masyarakat yang masih menahan diri untuk membeli karena mereka mengharapkan adanya insentif. "Masyarakat masih menunggu kepastian dari pemerintah mengenai insentif. Ini yang membuat industri mengalami overstock, dengan stok sepeda motor listrik yang terakumulasi cukup banyak di dealer," jelasnya.
Sebagai langkah untuk mendapatkan kepastian, AISMOLI terus menjalin komunikasi dengan pemerintah dan meminta dukungan dari berbagai pihak, termasuk Periklindo, untuk memperjuangkan kelanjutan program subsidi ini. "Kami berharap agar insentif ini tidak hanya dilanjutkan, tetapi juga dipercepat agar masyarakat bisa segera membeli sepeda motor listrik," tutup Budi.
Di tengah ketidakpastian ini, industri sepeda motor listrik optimis bahwa dengan dukungan kebijakan yang tepat, penetrasi pasar kendaraan listrik akan semakin meningkat, mendukung target pemerintah dalam mengurangi emisi dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.
