Mengenal PLTU Cilacap, Jantung Energi Jawa Bagian Selatan

Mengenal PLTU Cilacap, Jantung Energi Jawa Bagian Selatan
PLTU Cilacap.(Dok: S2P)

Listrik Indonesia | Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Karangkandri Cilacap, dibangun oleh PT Sumber Segara Primadaya (S2P) yang bekerjasama dengan Chengda Engineering Corporation of China (CECC). Berlokasi di Desa Karangkandri, Kecamatan Kesugihan, sekitar 20 km dari Kota Cilacap, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Cilacap menjadi yang pertama dan utama di wilayah selatan pulau Jawa. Keberadaannya menjadi penopang vital sistem kelistrikan sekaligus motor penggerak ekonomi lokal.

Keunggulan strategis PLTU Cilacap tidak hanya terletak pada kemampuannya menghasilkan energi, tetapi juga pada lokasinya yang berada di tepi Samudra Hindia. Posisi ini memberikan keuntungan logistik berupa kemudahan pengangkutan pasokan batu bara melalui jalur laut. Dengan kemampuan mendukung stabilitas jalur transmisi pantai selatan Jawa, PLTU Cilacap mengurangi ketergantungan pada jalur utara yang kerap mengalami kelebihan beban. Dampaknya, daerah-daerah di Jawa bagian selatan kini dapat menikmati pasokan listrik yang lebih andal, mendukung kegiatan industri, bisnis, dan perekonomian masyarakat.

PLTU Cilacap dibangun dengan teknologi mutakhir yang terus berevolusi. Dimulai dengan Unit 1 dan Unit 2 yang menggunakan teknologi Subcritical Boiler, masing-masing dengan kapasitas 300 MW, kedua unit ini selesai dibangun hanya dalam waktu 26 bulan.

PLTU Unit 1 mulai beroperasi pada tanggal 6 April 2006, menyusul PLTU Unit 2 pada tanggal 2 September 2006. Dukungan pemerintah terhadap PLTU Cilacap dibuktikan dengan diresmikannya PLTU ini oleh Bapak Susilo Bambang Yudhoyono selaku Presiden Republik Indonesia pada tanggal 14 November 2006. 

Keberhasilan ini tidak hanya menunjukkan keterampilan teknis yang mumpuni, tetapi juga komitmen perseroan terhadap efisiensi dalam pembangunan infrastruktur energi.

Sebagai tonggak perkembangan berikutnya, PLTU Unit 3 yang berkapasitas 660 MW dilengkapi dengan teknologi Supercritical Boiler dan Flue Gas Desulphurization. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi pembangkit tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan dengan mengurangi emisi gas buang. 

Peningkatan ini berlanjut ke proyek Unit 3A atau yang dikenal sebagai Proyek Jawa 8 dengan kapasitas 1.000 MW, di mana digunakan teknologi Ultra Supercritical Boiler yang lebih ramah lingkungan dan efisien. Teknologi canggih ini memastikan PLTU Cilacap selaras dengan tujuan pembangunan yang berkelanjutan.

Keberadaan PLTU Cilacap telah memberikan dampak yang signifikan terhadap sistem kelistrikan Jawa-Bali, khususnya di Jawa bagian selatan. Dengan kontribusinya pada proyek infrastruktur ketenagalistrikan 35.000 MW yang digalakkan pemerintah, PLTU ini tidak hanya memenuhi kebutuhan listrik, tetapi juga menjadi tulang punggung perekonomian daerah.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#PLTU

Index

Berita Lainnya

Index