Listrik Indonesia | Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, menegaskan bahwa seluruh masukan masyarakat terkait rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Danau Singkarak, Kabupaten Tanahdatar, Sumatra Barat, akan menjadi bahan kajian oleh PT PLN Indonesia Power bersama PT Indo Acwa Tenaga Singkarak.
Kajian tersebut akan menentukan kelanjutan proyek, termasuk kemungkinan memindahkan lokasi jika tidak ada kesepakatan dengan masyarakat setempat.
“Apakah dialog dan komunikasi dengan masyarakat di sekitar Danau Singkarak akan terus dilakukan, atau kajian untuk memindahkan lokasi investasi dilakukan, baik tetap di Sumbar atau di luar Sumbar, itu akan dipertimbangkan,” ujar Andre Rosiade dalam keterangannya, Kamis, 16 Januari 2024.
Proyek PLTS terapung ini mendapatkan penolakan dari masyarakat di tiga nagari: Guguak Malalo, Padang Laweh Malalo, dan Sumpur di Kecamatan Batipuah Selatan. Dalam dialog yang dilakukan bersama Direktur Utama PT PLN Indonesia Power dan Direktur PT Indo Acwa Tenaga Singkarak, aspirasi masyarakat telah didengar langsung.
“Kami berdialog dengan masyarakat bersama Bupati. Mayoritas masyarakat menyampaikan penolakannya. Cara kita di Sumbar adalah datang langsung dan mendengarkan aspirasi mereka,” ujar Andre.
Dialog yang Konstruktif
Menurut Andre, dialog yang diadakan Rabu lalu berlangsung kondusif. Masyarakat mengungkapkan berbagai keluhan mereka dengan suasana yang tenang.
“Alhamdulillah, dialog berjalan konstruktif dan sejuk. Semua aspirasi disampaikan dengan baik. PLN memastikan bahwa investasi ini akan berjalan sesuai dengan harapan masyarakat, tanpa ada pemaksaan,” tambah Andre, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Fraksi Gerindra MPR RI.
Dia menegaskan bahwa keputusan akhir akan mempertimbangkan manfaat proyek bagi masyarakat sekitar, sekaligus memastikan keberlanjutan investasi yang aman dan damai.
GoogleNews
