Kesalahan Umum Merawat Mobil Listrik yang Perlu Dihindari

Kesalahan Umum Merawat Mobil Listrik yang Perlu Dihindari
Ilustrasi Perawatan mobil listrik yang benar

Listrik Indonesia | Mobil listrik semakin diminati di Indonesia karena dianggap ramah lingkungan dan efisien. Namun, banyak pemilik mobil listrik yang belum sepenuhnya memahami cara merawat kendaraan ini dengan benar, sehingga tanpa disadari mereka melakukan kesalahan yang dapat merusak performa atau memperpendek usia kendaraan. 

Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah kebiasaan mengisi daya baterai hingga 100% secara terus-menerus. Banyak yang berpikir bahwa mengisi penuh baterai adalah cara terbaik untuk memaksimalkan penggunaannya. Padahal, kebiasaan ini justru dapat mempercepat penurunan kapasitas baterai. Idealnya, pengisian baterai dijaga antara 20-80% untuk penggunaan sehari-hari, sesuai rekomendasi pabrikan. 

Selain itu, banyak pemilik mobil listrik yang kurang memperhatikan sistem pendingin baterai. Sistem ini dirancang untuk menjaga suhu baterai tetap stabil, terutama saat kendaraan digunakan dalam waktu lama atau di suhu tinggi. Jika sistem pendingin diabaikan, baterai bisa cepat panas dan mengalami kerusakan. Penting untuk memeriksa kondisi cairan pendingin secara berkala dan mengikuti jadwal perawatan yang ditentukan. 

Kesalahan lainnya adalah penggunaan charger yang tidak sesuai spesifikasi. Charger sembarangan, meskipun terlihat praktis, bisa merusak baterai dan sistem kelistrikan mobil. Oleh karena itu, pemilik mobil listrik disarankan menggunakan charger resmi atau yang sudah bersertifikat agar proses pengisian daya aman dan efisien. 

Di sisi lain, beberapa pengguna mobil listrik juga mengabaikan pentingnya memanfaatkan mode regenerasi energi. Mode ini memungkinkan mobil memulihkan daya saat deselerasi atau pengereman, yang sangat membantu meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi keausan pada sistem rem. 

Perawatan fisik mobil juga sering kali terlupakan, seperti pengecekan rutin tekanan ban. Mobil listrik cenderung lebih berat dibandingkan mobil konvensional karena baterainya. Berat tambahan ini bisa mempercepat keausan ban jika tekanan anginnya tidak dijaga dengan baik. 

Kesalahan lain yang kerap dilakukan adalah mengabaikan pembaruan perangkat lunak. Mobil listrik modern biasanya dilengkapi dengan sistem perangkat lunak yang terus diperbarui oleh produsen untuk meningkatkan kinerja atau memperbaiki bug. Mengabaikan pembaruan ini bisa membuat kendaraan kehilangan fitur penting atau performanya menurun. 

Mengemudi dengan cara yang tidak efisien juga menjadi salah satu masalah yang sering terjadi. Kebiasaan akselerasi dan pengereman yang kasar tidak hanya mengurangi efisiensi baterai, tetapi juga mempercepat kerusakan pada beberapa komponen kendaraan. Gaya berkendara yang lebih halus dan memanfaatkan fitur seperti cruise control dapat membantu menjaga efisiensi energi. 

Perawatan mobil listrik memang membutuhkan perhatian khusus, terutama pada bagian baterai dan sistem elektroniknya. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan umum ini, pemilik mobil listrik dapat menjaga performa kendaraan tetap optimal dan memperpanjang usia pakainya, sekaligus mendukung penggunaan energi yang lebih bersih dan efisien.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#mobil listrik

Index

Berita Lainnya

Index