26 Pembangkit Baru Makan Investasi Rp72 Triliun

26 Pembangkit Baru Makan Investasi Rp72 Triliun
Ilustrasi

Listrik Indonesia | Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melaporkan bahwa 26 Pembangkit yang diresmikan hari ini Senin, (20/01/2025) menyerap total investasi senilai Rp72 Triliun.

Langkah masif ini dilakukan untuk mengajar tingkat bauran energi baru terbarukan yang masih terlampau jauh. 

"Bapak Presiden kami melaporkan, dari total 276 proyek tersebut, nilai investasinya 72 Triliun," ucap Bahlil di PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat yang merupakan lokasi peresmian serentak proyek kelistrikan.

Asal tahu saja, kapasitas total kelistrikan terpasang secara nasional saat ini mencapai 101 Gigawatt (GW). Dari jumlah tersebut 72-75 GW dikelola oleh PLN dengan bauran EBT yang baru mencapai 15-16%.

Oleh karenya peresmian ini menurut Bahlil merupakan tonggak penting dalam perjalanan transisi energi sekaligus jalan signifikan dalam mencapai bauran EBT sebesar 23% di tahun ini.

"Target perencanaan kita sebenarnya di 2025 itu sudah harus mencapai 23% artinya kita masih defisit kurang lebih sekitar 8.000 megawatt atau 8 gigawatt. 

Tetapi dengan kondisi yang ada Insya Allah kita akan mampu mengejar apa yang menjadi target kita semua," tandas Bahlil.

Selain meresmikan 26 Pembangkit, bersama Presiden Prabowo Subianto dan Direktur Utama PT PLN Persero Darmawan Prasodjo, juga diresmikan 11 infrastruktur kelistrikan yang terdiri dari 10 jaringan transmisi dan 1 Gardu Induk (GI).

"Bapak Presiden kami juga melaporkan bahwa selain kita meresmikan 3,2 gigawatt kita meresmikan juga 11 proyek jaringan transmisi Gardu Induk dengan total panjang transmisi 739,7 kms dan 1740 MW Gardu Induk Proyek ini mengalirkan pasokan listrik dari pembangkit baru," terang Bahlil.

Sementara itu Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menerangkan selain meningkatkan kapasitas ketenagalistrikan. Beroperasinya 26 pembangkit ini juga berperan penting dalam mereduksi emsi karbon di Indonesia.

"Jadi ini adalah porsi yang sangat besar berbasis pada energi bersih menjadi bagian transisi energi. Kemudian, begitu ini masuk Bapak, ini pengurangan emisi karbonnya. 14 juta ton per tahun dibanding dengan bisnis as usual," tutup Darmawan.(KDR)

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Infrastruktur

Index

Berita Lainnya

Index