Listrik Indonesia | Kementerian Investasi dan Hilirisasi serta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendorong para investor asing dari berbagai Negara untuk menanamkan modalnya di sektor energi terbarukan. Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi ramah lingkungan ini.
Menurut Rosan, potensi energi baru terbarukan (EBT) Indonesia mencakup berbagai sumber, seperti pembangkit listrik tenaga surya, angin, air, panas bumi, hingga gelombang laut. Total kapasitas energi terbarukan yang dapat dikembangkan di Indonesia diperkirakan mencapai 3.700 gigawatt (GW).
“Indonesia memiliki cadangan panas bumi terbesar di dunia, khususnya di Pulau Jawa dan Sumatra. Namun, kapasitas yang telah terpasang saat ini masih kurang dari 1 persen dari total potensi yang ada,” ungkapnya dilansir pada Selasa, (28/01/2025).
Rosan menegaskan bahwa kondisi ini menunjukkan adanya peluang besar bagi investor untuk berkontribusi dalam pengembangan sektor energi terbarukan di Indonesia. Ia juga menyoroti pentingnya kerja sama di berbagai aspek, termasuk pendanaan, teknologi, dan sumber daya manusia.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa undangan kepada para investor dan mitra internasional merupakan bagian dari upaya mencapai target emisi nol bersih (net zero emission/NZE). “Untuk mencapai NZE, kita tidak hanya membutuhkan dukungan teknologi, tetapi juga kemauan politik serta partisipasi aktif dari masyarakat,” kata Rosan.
Dengan potensi sumber daya yang melimpah dan dukungan yang tepat, Rosan optimistis Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam sektor energi terbarukan di tingkat global.
