Mendag: Kolaborasi Sawit Indonesia-Malaysia Diperkuat

Mendag: Kolaborasi Sawit Indonesia-Malaysia Diperkuat
RI dan Malaysia Kerja Sama Industri Sawit

Listrik Indonesia | Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Budi Santoso (Mendag Busan), mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, di Kuala Lumpur. Pertemuan ini menegaskan komitmen kedua negara untuk mempererat kerja sama strategis di berbagai sektor, termasuk perdagangan dan investasi. 

Salah satu fokus utama pembahasan adalah pengelolaan industri kelapa sawit, komoditas andalan Indonesia dan Malaysia. Mendag Busan menyampaikan bahwa Presiden Prabowo menekankan pentingnya kelapa sawit dalam memenuhi kebutuhan global. "Presiden berharap kolaborasi Indonesia dan Malaysia di sektor sawit dapat terus ditingkatkan," ungkap Mendag Busan pada Selasa (28/1). 

Sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia dengan kontribusi mencapai 80 persen dari total produksi global, Indonesia dan Malaysia menghadapi tantangan yang serupa. Mendag Busan mengapresiasi dukungan Malaysia dalam memperkuat kerja sama di sektor ini dan menyatakan kesiapan Kementerian Perdagangan untuk menindaklanjuti berbagai inisiatif guna mengatasi hambatan ekspor sawit di pasar internasional. 

Kinerja Perdagangan Bilateral 

Malaysia merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia, baik sebagai tujuan ekspor maupun sumber impor. Selama Januari–November 2024, total nilai perdagangan kedua negara mencapai USD 21,06 miliar, dengan ekspor Indonesia ke Malaysia sebesar USD 10,97 miliar dan impor sebesar USD 10,09 miliar. Indonesia mencatat surplus perdagangan sebesar USD 882 juta pada periode tersebut. 

Sementara itu, pada 2023, total perdagangan antara Indonesia dan Malaysia tercatat sebesar USD 23,2 miliar. Ekspor Indonesia ke Malaysia mencapai USD 12,5 miliar, sedangkan impornya tercatat USD 10,8 miliar, menghasilkan surplus sebesar USD 1,7 miliar. 

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Malaysia pada 2023 meliputi bahan bakar mineral, lemak dan minyak nabati, kendaraan, besi dan baja, serta tembaga. Di sisi lain, Indonesia mengimpor berbagai barang dari Malaysia, seperti mesin dan peralatan mekanis, plastik, perlengkapan elektronik, bahan kimia organik, serta besi dan baja. 

Peran Penting Investasi 

Dalam hal investasi, Malaysia menempati peringkat kelima sebagai sumber investasi langsung asing (FDI) bagi Indonesia pada 2023. Investasi Malaysia di Indonesia mencapai USD 4,06 miliar, mencatatkan kenaikan 21,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan hubungan ekonomi yang semakin erat antara kedua negara. 

Kolaborasi Indonesia dan Malaysia di sektor kelapa sawit diharapkan terus memberikan manfaat besar bagi kedua negara, sekaligus memperkuat posisi sebagai pemain utama dalam industri global.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#Presiden

Index

Berita Lainnya

Index