Listrik Indonesia | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya memberikan tanggapan terkait laporan kelangkaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU swasta, termasuk Shell dan BP-AKR. Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, mengaku masih melakukan koordinasi dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) untuk mengidentifikasi akar masalah ini.
Dalam keterangannya di kantor Kementerian ESDM, Jumat (31/1), Yuliot menyatakan pihaknya belum menerima laporan resmi terkait kekosongan stok BBM di SPBU swasta. Namun, ia menegaskan akan segera berkoordinasi dengan BPH Migas selaku regulator penyaluran BBM.
“Kami sedang melakukan pengecekan mendalam terkait kendala teknis atau non-teknis yang terjadi. Segera akan ada koordinasi intensif dengan Kepala BPH Migas untuk memastikan distribusi BBM lancar,” ujar Yuliot.
Kebijakan Impor BBM untuk SPBU Swasta
Meski mengaku belum memahami penyebab kelangkaan, Yuliot menekankan bahwa pemerintah telah memberikan izin impor BBM kepada perusahaan swasta, termasuk Shell dan BP-AKR. Kebijakan ini diharapkan menjadi solusi untuk menjaga stok tanpa bergantung pada pasokan dalam negeri.
“SPBU swasta memiliki akses impor yang disetujui Kementerian ESDM. Secara regulasi, seharusnya tidak ada masalah stok karena mereka bisa memenuhi kebutuhan melalui impor,” jelasnya.
Analisis Penyebab Kelangkaan
Meski pemerintah telah membuka keran impor, kelangkaan BBM di SPBU swasta diduga terkait dengan beberapa faktor, seperti:
1. Keterlambatan Proses Impor: Potensi hambatan birokrasi atau logistik dalam rantai pasok global.
2. Permintaan yang Meningkat: Lonjakan konsumsi BBM di daerah tertentu yang tidak terprediksi.
3. Koordinasi Distribusi: Ketidaksinkronan antara kebijakan BPH Migas dan mekanisme operasional SPBU.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Shell dan BP-AKR belum memberikan pernyataan resmi. Namun, sejumlah pengelola SPBU mengeluhkan sulitnya memprediksi stok akibat fluktuasi harga minyak global dan ketatnya persaingan dengan SPBU milik Pertamina.
Dampak pada Konsumen
Kelangkaan BBM di SPBU swasta berpotensi memicu antrean panjang dan peralihan konsumen ke SPBU lain. Masyarakat diimbau tetap tenang dan memantau informasi resmi dari Kementerian ESDM maupun BPH Migas.
Yuliot memastikan pemerintah akan mempercepat proses evaluasi dan memastikan kebijakan impor BBM berjalan optimal. “Kami akan pastikan semua pihak, termasuk BPH Migas dan pelaku usaha, bersinergi untuk stabilitas pasokan,” tegasnya.
Kementerian ESDM Tanggapi Kelangkaan BBM di SPBU Swasta: Impor Jadi Solusi?
Wamen ESDM, Yuliot Tanjung/Dok. Listrik Indonesia
.jpg)
